Mobile Marketing Suite Lengkap di Netcore Smartech

Apa hal yang paling pertama Anda lakukan ketika Anda membuka mata Anda di pagi hari?

Sebagian besar orang-orang mengecek smartphone-nya. Bukankah begitu?

Kita membawa smartphone kita kemana pun kita pergi, bahkan ke toilet.

Penelitian IDC menunjukan hasil yang mengejutkan bahwa 79% pengguna smartphone selalu membawa smartphone-nya hampir setiap waktu selama mereka beraktivitas. Orang-orang menghabiskan rerata 195 menit per hari dalam menggunakan smartphone.

Baik buruknya hal tersebut, bagi seorang marketer pastilah hal baik! Hal itu berarti pengguna Anda dapat dijangkau setiap saat.

Jadi mari kita jabarkan mengapa mobile marketing menjadi lebih penting dari sebelumnya:

  1. Mobile commerce terus meningkat!
  2. Orang-orang menghabiskan waktu dengan smartphone-nya lebih dari apapun.
  3. Tingkat kunjungan pada situs mobile friendly melebihi situs non-mobile.

Netcore Smartech selalu selangkah di depan. Mereka mempunyai semua channel mobile marketing pada suite-nya sekarang. Sekarang, izinkan saya memandu Anda untuk mengetahui lebih lanjut:

  1. App Activity TrackingMobile apps adalah raja di sektor dan industri apapun. Pengguna menghabiskan waktu di aplikasi daripada di website, hal ini berkat smartphone. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui perilaku aplikasi pengguna sehingga Anda dapat menargetkan mereka dengan komunikasi yang relevan. Netcore Smartech menawarkan fitur App Activity Tracking yang hebat, dengan laporan yang detail sehingga dapat memberikan Anda marketing insights yang baik.
  2. App Push Notifications – Push Notifications dikenal sebagai cara yang paling sedikit mengganggu namun juga salah satu cara paling efektif untuk terhubung dengan pelanggan. Push Notifications adalah cara yang bagus untuk membawa pengguna kembali ke aplikasi, membuat mereka tetap engaged, mempertahankannya, dan meningkatkan lifetime value
  3. In-App Messages – Serupa dengan Push Notifications, In-App Messages juga termasuk salah satu yang paling sedikit mengganggu dan channel perpesanan mobile yang paling efektif. In-App Messages menerima tingkat read setinggi 44% pada aplikasi berkinerja tinggi dan hingga 26% pada aplikasi berkinerja sedang.
  4. SMS – SMS masih memiliki tingkat open dan click yang tinggi. Sementara email duduk manis dalam inbox pelanggan sepanjang hari, SMS dibaca dalam hitungan menit, membuatnya menjadi channel yang tepat digunakan untuk flash sales dan promo same-day.

Mobiles adalah teman setia pelanggan Anda. Jadi, terhubung dengan mereka melalui mobile marketing channels tanpa diragukan lagi adalah cara terbaik untuk mendapatkan hasil yang besar. Penasaran bagaimana Anda dapat memanfaatkan keuntungan dari channel mobile marketing?

Hubungi kami di sales@frontiertech.co.id

6 Pemicu Yang Paling Membantu untuk Brand E-commerce

Ketika e-commerce tumbuh dengan pesat, pentingnya menjaga pelanggan agar tetap engaged juga menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Berkat teknologi marketing yang terus berkembang, ada banyak cara dan jalur untuk berhubungan langsung dengan pelanggan Anda. Terlepas dari domain e-commerce mana Anda berada, ada 6 marketing campaign yang dapat dilakukan oleh perusahaan e-commerce untuk menargetkan pelanggan mereka. Ini didasarkan pada perilaku pelanggan dan tersebar di seluruh saluran.

  1. Behavior-based Welcome Series: Waktu yang tepat untuk memulai segmentasi database Anda berdasarkan perilaku pengguna adalah dengan memulainya dari awal, sejak pengguna mendaftar di situs Anda. Siklus hidup pelanggan dapat bervariasi berdasarkan produk yang dijual oleh brand e-commerce. Mengingat produk yang katakanlah mengalami pembelian ulang pada periode waktu 30 – 60 hari, ketika pengguna mendaftar, kirimi mereka welcome mailer generic namun selanjutnya harus sepenuhnya berdasarkan perilaku pengguna tersebut. Komunikasi selanjutnya yang dikirim harus berdasarkan segmentasi dari pengguna saja menjadi pengguna transacted dan pengguna non-transacted.
  2. Automated Re-engagement triggers: Untuk segmen pengguna yang telah inactive untuk 35 hari terakhir atau lebih, kirimi mereka automated re-engagement series. Pengguna bisa saja yang dulunya pernah melakukan transaksi dan kemudian menjadi tidak aktif. Untuk mereka yang pernah melakukan transaksi dulu, disain automated flows berdasarkan pada pembelian pengguna sebelumnya dan special offer untuk mereka. Hal ini akan memberikan brand Anda menjadi top of mind bagi mereka. Anda dapat melakukan penargetan multi-channel berdasarkan channel mana yang paling disukai pengguna. Demikian pula, bagi mereka yang terdaftar namun belum melakukan transaksi, kirimi pesan “We miss you”, penawaran-penawaran menarik, diskon untuk pembelian Perdana, dan lain lain. Hal ini akan membantu membawa mereka kembali ke situs / aplikasi Anda.
  3. Transaction Triggered Series: Ketika pengguna menyelesaikan transaksi, kirimi mereka sebuah “Thank you” message. Setelah beberapa saat, kirimkan juga rekomendasi related products ke mereka. Anda juga dapat share blog dan tips yang bersangkutan, jadi cross-sell dan upsell terfasilitasi.
  4. Suggestion and Recommendations: Berdasarkan produk yang pengguna lihat, kirimi mereka produk rekomendasi dan saran. Ini akan drive cross selling dan upselling.
  5. Digestified Cart Abandonment Emails: Pengguna biasanya menambahkan item ke dalam cart belanja, namun tidak menyelesaikan transaksi untuk beberapa alasan. Kirimi email pengabaian keranjang yang dicerna dengan rincian produk.
  6. Replenishment Mailers: Ini adalah pengingat kepada pelanggan tentang repurchase item. Sebagai contoh, kepada pengguna yang membeli cartridge printer, Anda dapat mengirimkan mereka mailer setelah satu bulan berlalu dan meminta mereka mengisi kembali stok mereka.

Menyiapkan pemicu-pemicu ini akan membantu Anda dalam engaging pengguna Anda, mengubah pengguna yang tidak aktif menjadi pelanggan setia. Jadi, mulailah dengan campaign Anda!

Anonymous User Data – Sebuah Tantangan Bagi Setiap Modern Marketer

 

“Data kontak jenis apa yang Anda dapat?”

Itu adalah pertanyaan yang biasanya saya tanyakan ketika bertemu dengan client. Dan sebagian besar dari mereka menjawab “berbagai jenis data!”

Lalu apa selanjutnya? Izinkan saya memberikan Anda sebuah cerita ketika saya berbincang dengan seorang client.

Saya (setelah menanyakan pertanyaan dasar di atas) – Itu bagus! Informasi apa yang biasanya Anda kumpulkan?

Client – Kami juga mengumpulkan ID email pengguna atau nomor ponsel, atau keduanya. Tergantung pada jenis campaign atau initiative apa yang sedang kami jalankan dan jalur komunikasi yang kami gunakan untuk menjangkau pengguna.

Saya – Baiklah. Jadi apa primary key yang Anda tetapkan untuk kontak tersebut?

Client – Ya.. Jika pengguna menjadi pelanggan kami, maka kami menetapkan ‘ID Pelanggan’ untuknya. Jika tidak, nomor ponsel atau ID email menjadi identifier.

Saya – Itu berarti bahwa data calon pelanggan Anda sebagian besar tetap anonym karena tidak ada identitas digital yang ditetapkan.

Client – Sedihnya, iya..

Selain itu, kami juga mengumpulkan Browser Token IDs dari pengunjung website kami yang benar-benar anonym. Kami tidak memiliki nomor email atau nomor ponsel mereka. Demikian pula, untuk aplikasi seluler, ada banyak pengguna yang menggunakan aplikasi ini tanpa masuk log. Kami mengumpulkan ID token aplikasi mereka, namun kami tidak mendapatkan identitas digital lainnya. Penanganan data yang tidak lengkap seperti ini sangat menantang bagi kami.

(selesai)

Mari kita buat menjadi simple. Berikut adalah jenis-jenis database yang Anda harus cari:

  1. Customer ID
  2. Only email ID
  3. Hanya nomor ponsel
  4. Email ID dan nomor ponsel
  5. Hanya browser token ID
  6. Hanya mobile token ID

Kunci untuk mengatasi tantangan ini adalah untuk dapat menyatukan data diskrit yang diklasifikasikan di atas dengan cara dimana tidak ada duplikasi data.

Berikut adalah cara membangun basis data yang kuat dan berguna jika data yang ada hanya berupa email ID, hanya nomor ponsel, atau email ID dan nomor ponsel.

Bagi seorang marketer, identitas digital pengguna yang paling penting didasarkan pada jenis industru atau domain. Untuk merek perbankan atau asuransi, nomor ponsel pengguna mungkin lebih penting daripada email ID, sedangkan untuk merek e-commerce atau maskapai penerbangan, email ID mungkin adalah data pengguna yang paling penting. Atribut terpenting dari kontak Anda harus diperlakukan sebagai kunci utama, yaitu unique identifier dari database, sementara atribut lainnya dapat menjadi identifier sekunder.

Selain itu, kita harus menjalankan aktivitas enrichment data dimana kita mengumpulkan jumlah pelanggan nomor telp seluler dari pelanggan yang memiliki email ID dan sebaliknya. Aktivitas ini sebenarnya bisa diotomatisasikan dengan Netcore Smartech.

Ketika Anda hanya memiliki Browser Token ID atau App Token ID

Browser ID dan app token ID membuka jalan untuk menargetkan kontak anonym melalui channel seperti browser push notifications, app push notifications dan in-app messages. Melalui pemasaran yang strategis dan kuat, marketer dapat meyakinkan kontak anonym untuk berbagi informasi identitas mereka.

Email ID atau nomor ponsel yang diterima dapat dipetakan ke browser ID atau app token ID. Kini, yang dilengkapi dengan identitas pengguna, Anda juga dapat back-track perilaku pengguna website dan apps anonym serta menargetkan mereka secara efektif melalui beberapa channel.

Diagram berikut menjelaskan bagaimana atribusi cloud-based Marketing Automation Solution Netcore Smartech kami dapat mengidentifikasi identitas digital beberapa pengguna yang tidak login yang juga akan membantu Anda memetakannya ke browser ID dan token ID.

Untuk menutupnya, saya akan mengatakan bahwa tidak peduli apa pun sumber prospeknya, Anda harus terus-menerus menyatukan data, memahaminya dan menggunakannya untuk merancang campaign marketing berbasis data yang tersegmentasi.

Bagaimana Cara Menciptakan Cross-Channel Stratregi Marketing Terintegrasi?

Pemasaran Digital berkembang dengan cepat dan faktor utama yang mendorong evolusi didasarkan pada bagaimana orang merespons marketing campaign yang efektif. Jadi untuk lebih memahami bagaimana Anda dapat menciptakan strategi Integrated Digital Marketing yang efektif, mari kita coba untuk mendefinisikan channel mix yang tepat.

Apa itu Channel Mix?

Channel mix adalah kombinasi antara menargetkan orang yang tepat, melalui channel yang tepat, pada waktu yang tepat dan dengan frekuensi yang tepat.

Agar berhasil menerapkan Cross-Channel plan yang efektif, marketer perlu memahami dua hal:

Channel mana yang membantu untuk engage dan menciptakan active users?

Channel mana yang benar-benar mendorong dampak bisnis (terutama ROI)?

Marketer yang tidak dapat memahami hal di atas, sering kali menghabiskan jutaan dolar untuk menciptakan apa yang disebut – NOISE, bukan AWARENESS.

Pakar Smart Marketing Technology sekarang hadir dengan out-of-the-box Digital Campaign Terintegrasi dengan bantuan alat Marketing Automation yang membantu mendapatkan pandangan terpadu dari customer dan mengukur channel yang berdampak tinggi.

Berikut adalah 4 langkah mudah untuk menciptakan strategi cross-channel yang efektif:

Cari tahu kunci channel-channel yang dapat dikonversi

Anda perlu melacak beberapa aktivitas yang dilakukan oleh customer Anda di seluruh channel. Seorang user mungkin mengunjungi website Anda tanpa membeli apapun, namun mungkin saja mengklik push notification yang kemudian diarahkan pada aplikasi dan pembelian produk. Mempelajari perilaku pengguna dapat membantu Anda menciptakan audiens yang mirip dan menargetkan user serupa dengan perlakuan dan cara yang sama.

Tentukan dan pahami target audiens Anda

Banyak marketer mengelompokan user berdasarkan demografi dan produk yang mereka beli, namun ada baiknya apabila dapat mengetahui dan memahami perilaku user tersebut. Segmentasi berdasarkan campuran perilaku dan demografi dapat membantu Anda menciptakan target pemirsa yang sempurna. Selanjutnya, memanfaatkan data historis dapat memungkinkan Anda memahami jenis konten apa yang akan bekerja dengan baik.

Pertahankan konten dan strategi digital Anda tetap selaras

Targeting, re-targeting dan amplifikasi adalah bahan utamanya. Dengan perpaduan campaign organic dan promosi yang efektif, ramuan utama Anda akan selalu disinkronkan dengan baik. Konten memainkan peran penting di sini – strategi konten Anda harus sedemikian rupa sehingga sesuai dengan berbagai tahap customer engagement yang Anda miliki dalam strategi digital Anda.

Ideate, Implement, Execute, Analyse dan Optimize

Ini adalah saat terbaik bagi marketer karena ada beberapa tools Analytics, Marketing Automation dan Optimization terbaik bersama dengan beberapa pakar Marketing Technology hebat yang ada saat ini. Sebuah studi yang dilakukan oleh Forrester menunjukan bahwa “sebagian besar (78%) perusahaan percaya bahwa cross-channel marketing itu sangat penting, lebih dari 50% masih percaya bahwa upaya marketing mereka saat ini gagal karena kurangnya analisis yang menyediakan data cross-channel”. Jadi, mengukur kinerja campaign merupakan bagian penting dari proses ini yang memungkinkan Anda menghasilkan konten yang lebih cerdas dan result driven.

Bagi Digital Marketer dan Marketing Technologists, memberikan customer pengalaman yang “WOW” adalah segalanya.

Jika Anda butuh strategi cross-channel marketing terintegrasi dengan segera, jangan ragu untuk menghubungi kami!

 

 

 

Source:

netcore.in

 

Bagaimana Mengukur Kesuksesan dari Transactional Email Anda?

Artikel ini diperuntukan bagi orang-orang yang menganggap transactional email sebagai ikan kecil di kolam besar. Mengapa Anda tidak melacak keberhasilan transactional email Anda? Mungkin ada dua alasan – entah Anda tidak memiliki mekanisme pelacakan atau Anda mengabaikan transactional email tanpa alasan. Beberapa perusahaan juga menganggap transactional email sebagai sekedar pemberitahuan. Tapi sangat disayangkan jika tidak tahu nilai sebenarnya dari transactional email. Bisnis Anda bisa mengalami kemacetan jika transactional email tidak sinkron dengan pilihan customer.

Ada hal yang sangat penting yang harus Anda pelajari. Kita berbicara tentang perbedaan antara ‘deliver‘ dan ‘deliverability‘. Transactional email yang ter-deliver berarti ISP telah menerimanya. Yang biasanya terjadi dengan sukses. Tapi bagaimana dengan deliverability? Mari kita bicara tentang deliverability email yang merupakan keberhasilan masuk ke inbox customer.

Berikut adalah empat hal mudah yang harus dilakukan untuk meningkatkan transactional email Anda.

  1. Inbox Placement Rate

Hanya Tuhan yang tahu jika transactional email Anda mengalami bounce atau masuk ke dalam folder spam customer. Agar transactional email masuk ke dalam folder inbox email adalah hal yang tersulit. Email Service Provider (ESP) memastikan email yang masuk ke dalam inbox pengguna adalah berisikan konten yang memang memiliki value untuk pengguna melalui metode email filtering yang terus-menerus dikembangkan. Selain itu, faktanya adalah satu dari lima email komersial gagal mencapai inbox. Dalam situasi sulit seperti ini, dimana ESP tidak peduli dan tidak memberi Anda pengetahuan tentang inbox placement rate, bagaimana Anda bisa mengukur kesuksesan dari transactional email Anda?

Pertama dan yang terpenting: Temukan transactional email yang paling penting yang dikirim ke customer. Setiap bisnis mengirimkan setidaknya satu email kepada customer. Baik itu OTP email untuk melengkapi transaksi, email pemulihan password atau email verifikasi untuk membuat akun. Petakan customer journey, catat semua touch points dan koneksi di antara mereka. Sekali Anda mengetahui polanya, Anda akan dapat mengantisipasi tindakan customer berikutnya. Langkah selanjutnya adalah melacak open rate dari beberapa email. Click-through-rate akan mewakili sebagian besar dari customer, baik yang click pada link atau call to action melalui email. Email Anda harus memiliki CTA yang menarik yang seharusnya disukai dan diclick. Email yang pendek, simple dan personal akan memiliki open rate yang tinggi sebagaimana seperti dari seseorang yang customer kenali.

  1. Email Volumes

Kita semua setuju bahwa terlalu banyak email adalah gangguan yang besar. Kami melihat banyak pengguna yang berhenti subscribe dari daftar email marketing karena volume email yang besar. Akan terlihat bijaksana jika memberikan pembaca suatu cara untuk memudahkan mereka untuk menghapus transactional email seperti update akun dan notifikasi social media. Belajarlah menyukai unsubscribe karena sebenarnya Anda memang tidak butuh subscriber yang tidak tertarik. Namun apakah volume email akan melambat? Tidak, justru akan meningkat pada tahun-tahun mendatang. Bagaimana email yang Anda kirim dapat menonjol dan menarik di inbox customer yang penuh sesak perlu dipikirkan. Anda perlu menganalisa volume dari transactional Anda. Transactional email dapat bervariasi dari email selamat datang dan pesan peringatan untuk reset password dan email pengabaian cart. Anda harus mengerti email volume berdasarkan aktivitas dan flow bisnis Anda. Anda harus memetakan transactional email untuk meningkatkan customer journey. Hal ini cukup mengkhawatirkan jika customer Anda menerima sejumlah besar hanya dengan menambah domain. Anda harus memudahkan proses atau langkah yang rumit sebisa mungkin. Apakah Anda mengirimkan email selamat datang ketika seseorang bergabung? Sekarang, hal tersebut mudah sekali dengan adanya marketing automation. Singkatnya, untuk customer Anda yang menambahkan domain, harus sesederhana menerima email selamat datang.

  1. Return of Investment (ROI)

Menurut Anda siapa yang mengirimkan transactional email? Jelas bukan orang marketing tetapi orang IT, operation dan tim lainnya. Anda perlu terhubung secara emosional dengan customer untuk meningkatkan ROI. Mari lihat dua template email berbeda, kami menguji apakah tipe A atau B meningkatkan sales.

  1. We Really Want You

Dear John,

Apakah Anda masih memutuskan untuk membeli beberapa barang yang Anda tinggalkan selagi berbelanja. Silahkan minta pertolongan apabila dibutuhkan. Anda dapat menyelesaikan pesanan Anda sekarang.

  1. Call to Action

Dear John,

Kami melihat bahwa Anda telah meninggalkan barang-barang Anda pada keranjang belanja. Cepat dan selesaikan pesanan Anda dalam waktu 24 jam untuk mendapatkan diskon 20%. Lakukan sekarang sebelum terlambat.

Sekarang Anda dapat memutuskan transactional email seperti apa yang akan lebih berhasil. Anda dapat memenangkan kembali customer dengan secara emosional terhubung dengannya atau dengan menciptakan sense of urgency.

Leads generated who turned into customers

Menciptakan arus revenue dengan memberikan penawaran terbaik bagi customer Anda adalah ide cemerlang. Mengukur open rate pada email selamat datang juga merupakan solusi yang bagus. Jika open rate pada email selamat datang tinggi, maka konversikan mereka ke dalam revenue dengan menawarkan diskon lebih. Monitor customer yang telah melakukan pembelian. Ini juga akan membantu Anda untuk mengetahui customer Anda lebih baik. Analisa touch point dari transactional email Anda. Hal tersebut akan membawa sesuatu yang baru. Anda akan mengetahui kebutuhan subscriber Anda untuk menjadi customer. Teruslah meyediakan nilai lebih pada setiap perhentian untuk mengubah calon customer menjadi real customer.

  1. Bounce Management

Apakah ada filter untuk transactional email? Namun bagaimana itu mungkin? Terkadang customer akan segera melakukan tindakan pada pendaftaran akun dan lupa email juga passwordnya. Sementara beberapa customer akan menyimpan transactional email di inbox mereka dan membuat to-do-list. Beberapa customer mungkin menggunakan aplikasi untuk menyimpan data pada transactional email. Bagaimanapun juga, jika transactional email terlihat seperti promosi, maka customer tidak akan ragu menandainya sebagai spam, meski secara teknis adalah transactional. Sayangnya, email tidak harus selalu spam untuk dapat di-blacklist atau di-block.

It is frustrating to see my email bounce!

Jangan lewatkan kesempatan untuk mengukur tingkat bounce email. Metrik penting ini dapat mencakup banyak aspek bisnis Anda. Buatlah sistem manajemen solid untuk bounce email. Bahkan sebelum berbicara tentang sistem bouncing, Anda harus membangun reputasi yang sangat baik agar email Anda dapat masuk inbox. Kembali ke sistem yang harus blacklist semua email yang bounced dari daftar email Anda kedepannya. Daftar email Anda harus terus berkembang sehat dengan semua pengguna yang engaged. Jangan lupa untuk menghapus orang-orang yang tidak membuka transactional email Anda dalam beberapa bulan. Lacak pengguna yang telah unsubscribe dari daftar email dan cari tahu alasannya.

Hal penting lainnya adalah transactional email sensitif terhadap waktu. Timing email Anda harus tepat dan email harus tersampaikan sesegera mungkin setelah trigger event.

Contoh: Email seperti selamat datang dan konfirmasi, reset password dan peringatan keamanan, dll. Hasil dari pengiriman email yang tepat waktu akan meningkatkan kepercayaan untuk men-drive langkah-langkah selanjutnya yang dibutuhkan.

 

Conclusion

Anda suka menghabiskan waktu untuk tidak hanya memoles halaman web Anda, tetapi juga dalam merancang email yang mencolok dan ajakan bertindak. Anda bahkan akan pusing dalam merancang newsletter. Transactional email Anda juga pantas mendapatkan perhatian yang sama. Jangan hanya mengatur dan melupakannya. Teruslah tingkatkan transactional email Anda!

 

Source:

www.netcore.in

5 Cara Marketing Automation Membantu Startup Anda Sukses

Jika startup Anda ingin beranjak ke atas menghadapi para pemain besar di pasar, automation dapat menghemat waktu dan uang Anda sambil mengkoleksi big-data insights untuk bisnis kecil Anda.

Memang sulit dalam mengikuti strategi digital marketing yang baru, media sosial, drip campaigns, dan semua peluang lain yang muncul di dunia marketing technology, yang sekarang biasa disebut dengan istilah martech.

Dimana perusahaan-perusahaan besar di dunia mendedikasikan seluruh tim untuk memantau dan memberikan feedback di media sosial, startup leaders harus menjalankan tugas yang sama dengan pekerjaan yang lebih padat. Chief Marketing Officer (CMO) sering kali adalah orang yang sama dengan CEO dan CFO. Tantangan-tantangan tersebut membuat hal ini menjadi lebih sulit untuk tetap mengikuti tren dalam hal marketing outreach – kecil kemungkinannya untuk dapat secara efektif mengadopsi dan mengimplementasikan strategi-strategi di atas.

img-marketing-automation

Namun, martech memiliki potensi pertumbuhan yang luar biasa untuk para startups bagi pemimpinnya yang mau meluangkan waktu untuk meng-explorenya. Satu-satunya hal yang perlu diingat adalah: Orang memilih startup karena suatu alasan. Jangan memulai dengan terlalu bergantung pada marketing automation sehingga dapat kehilangan sentuhan personal Anda.

Dalam gambaran yang lebih besar, ketika startups berinvestasi pada marketing automation akan merampingkan operasional dan membantu perusahaan bertumbuh lebih cepat (seringkali dengan cara yang mendalam). Berikut adalah beberapa alasan untuk mempertimbangkan beralih mengotomatisasi marketing plan Anda.

  1. Meningkatkan playing field

Startup baru seringkali merasa seperti ikan kecil yang mencoba keluar dan mengalahkan hiu dalam permainan survival. Report yang ada mengungkapkan bahwa hampir setengah dari pemilik startups mengelola usaha marketing mereka sendiri, sambil menjalankan tugas lain dari HRD hingga sales. Marketing automation membantu keseimbangan dengan menawarkan alat yang sangat cerdas dan canggih yang juga sangat mudah digunakan dan ditetapkan.

Tidak banyak tahu bagaimana tentang analytics atau “lead-nurturing”? Tidak apa-apa. Perusahaan seperti netCORE dapat membantu untuk menjangkau, membersihkan, dan membuat keputusan marketing untuk Anda. Yang terbaik dari semuanya? Keputusan tersebut terjadi secara otomatis berdasarkan pada spesifikasi yang Anda tentukan selama proses onboarding seperti menambahkan jam kerja pada hari Anda, yang dapat menghasilkan ribuan (atau jutaan) pada sales saat dimanfaatkan dengan baik.

  1. Meningkatkan database berharga

Informasi yang dikumpulkan selama marketing automation lebih dari sekedar kontak dan calon customer, yaitu data aktual – big data. Sebuah pengetahuan yang dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas tentang bagaimana untuk mendorong bisnis Anda ke depan.

Marketing automation dapat membantu Anda menentukan gaya bahasa atau tone yang bekerja dengan baik pada segmentasi customer yang berbeda-beda, mana customer yang lebih suka membeli produk tertentu dan kapan customer Anda paling suka berbelanja. Bahkan marketing automation dapat membantu Anda memahami dimana Anda mungkin akan kehilangan customer yang drop off pada digital journey mereka. Mengapa mereka mengabaikan shopping carts mereka? Bagaimana Anda dapat memberikan mereka insentif lebih untuk menyelesaikan sale dan mendorong pertumbuhan tingkat konversi?

Pada dasarnya, menggunakan marketing automation sama seperti Anda menggunakan jasa dan pelayanan marketing agency namun dengan biaya yang lebih murah dan selalu sesuai keinginan Anda, tidak peduli seberapa kecil perusahaan Anda saat ini.

  1. Membantu mengubah leads menjadi sales

Apakah Anda memupuk prospek Anda? Jika Anda menjalankan startup, kemungkinan besar Anda tidak memiliki waktu untuk fungsi pengembangan bisnis yang penting ini. Memelihara keunggulan Anda memerlukan lebih dari sekedar touch-base atau check-in yang sedang berlangsung. Ini berarti membantu mengarahkan prospek Anda ke arah tujuan atau hasil yang Anda inginkan.

Leads yang dipupuk menunjukkan peningkatan sales sebesar 20% dibandingkan dengan prospek yang tidak dipupuk. Marketing automation dapat membantu Anda mengelola redirects ketika seseorang telah meninggalkan item di online shopping cart-nya hingga mengirim diskon produk atau insentif lainnya jika customer tidak jadi membeli setelah reminder pertama dari Anda. Semuanya didasarkan pada serangkaian pernyataan sederhana “jika / kapan” yang Anda tetapkan ketika membuat campaign.

Intinya, automation mengubah Anda menjadi profesional marketing cerdas dengan sejumlah tangan tanpa henti untuk berpegang teguh pada customer Anda sepanjang journey pembelian mereka.

  1. Dapat menghemat waktu dan (menghasilkan) uang

Dalam dunia bisnis yang serba cepat ini, hampir tidak mungkin untuk menjangkau mitra bisnis potensial secara manual – setidaknya tidak secara efisien. Di sinilah marketing automation juga dapat membantu.

Begitu Anda membuat daftar, marketing automation tools dapat melakukan hampir semua pekerjaan untuk Anda. Bahkan dapat membantu membuat konten dan menentukan keefektifannya untuk campaign berikutnya. Berarti, tidak perlu lagi merekrut freelancer yang bekerja dengan mail server atau menanggapi setiap inquiry secara individual.

Martech dapat menangani pekerjaan tersebut dan banyak lagi – mulai  dari sekitar $ 50 per bulan. Begitu Anda melihat manfaatnya, Anda pasti ingin melanjutkan dan mengizinkan Martech membuat formulir dan landing page serta mengatur tanggapan Anda terhadap prospek yang dihasilkan oleh aset tersebut.

  1. Terukur

Mungkin tidak usah dikatakan lagi, tapi seperti beberapa layanan berbasis cloud lainnya saat ini, marketing automation bisa diukur. Anda dapat membayar berdasarkan jumlah kontak Anda saat ini, dan layanannya akan tumbuh berkembang bersama Anda.

Marketing automation memiliki potensi yang sangat besar untuk startup apapun. Pada akhirnya, marketing automation akan membantu customer memahami brand, visi, dan produk Anda dengan lebih baik.

 

 

Source: https://www.entrepreneur.com/article/294309

Studi Kasus OLX

5 Kesalahan Umum dalam Email Transaksional yang Merugikan Bisnis Anda

Hal terpenting untuk bisnis adalah apa yang ingin didengar konsumen. Dimana konten dimaknai King of Business maka jangan salah buat pesan email yang dipersonalisasi untuk terlibat dengan pelanggan.

Email transaksional telah menjadi bagian integral dari bisnis. Tidak hanya bisa meningkatkan pendapatan dan loyalitas pelanggan tapi juga mengurangi biaya. Email transaksional memiliki tingkat open delapan kali lebih besar dibandingkan dengan email promosi tradisional. Email transaksional juga dikategorikan sebagai email yang dipicu, otomatis, real-time dan personal.

Email transaksional adalah pesan otomatis yang masuk ke inbox pelanggan untuk menanggapi tindakan spesifik yang dilakukan di situs web atau terkadang juga di mobile apps untuk penggunanya yang No Action.

Kasus penggunaan email transaksional yang umum meliputi; Pendaftaran, verifikasi, reset password, transaksi keuangan, konfirmasi pesanan / pengiriman. Email ini juga digunakan untuk mengirim lansiran seperti In Stock, pengabaian keranjang belanja, kupon kadaluwarsa, daily digests dan newsletter mingguan.

Kita hidup di era dimana marketer mengirim email untuk meningkatkan customer engagement dan bisnis mengirim email transaksional untuk konfirmasi pengiriman dan pesanan. Saat ini berbagai brand menggunakan email transaksional untuk membangun kepercayaan pelanggan dan meningkatkan keterlibatan pelanggan mereka. Email transaksional sangat meningkatkan pengenalan brand karena pelanggan dapat berhubungan dengan brand. Sebagian besar email konfirmasi pesanan membawa logo merek dan tanda tangan. Email ini juga membantu bisnis menghasilkan pendapatan.

Jika Anda tidak membuat kesalahan, Anda tidak belajar apapun. Anda bisa belajar dari kesalahan Anda untuk mengubah kegagalan Anda menjadi keuntungan. Seperti yang dikatakan Richard Branson, “Satu hal yang pasti dalam Bisnis. Anda dan semua orang di sekitar Anda akan membuat kesalahan “.

Jadi, mari kita tuntun Anda melalui lima kesalahan umum yang bisa berakibat fatal bagi bisnis Anda apabila tidak diperbaiki.

Kesalahan 1

Persepsi yang salah bahwa semua email transaksional akan menjangkau inbox pelanggan. Sekitar 25% email transaksional tidak masuk ke dalam inbox. Email transaksional yang hilang dapat mengurangi pendapatan bisnis. Bisnis harus mendapatkan keuntungan maksimal dengan mengoptimalkan reputasi email mereka. Email transaksional yang diharapkan yang tidak mencapai inbox menyebabkan user experience yang buruk dan panggilan tambahan ke support center Anda.

Jangan lupakan untuk memperhatikan pengiriman email. Spam adalah email yang tidak diinginkan dan tidak relevan, dikirim secara massal ke daftar subscriber. Google, Yahoo, dan AOL adalah penyedia layanan internet ISP yang mengidentifikasi email spam. Email diberi label sebagai spam jika domain atau alamat IP tidak dapat dipercaya atau isinya mencurigakan.

Anda ingin menemukan cara untuk meningkatkan deliverability email dengan menambahkan SPF (Sender Policy Framework) dan DKIM (kunci Domain yang diidentifikasi mail) ke pengaturan DNS Anda. DNS (Domain Name servers) memelihara direktori nama domain dan menerjemahkannya ke alamat IP (Internet Protocol). SPF dapat menuliskan daftar server yang seharusnya diizinkan untuk mengirim email untuk domain tertentu. Sementara di sisi lain DKIM memverifikasi apakah konten email itu asli dan dapat dipercaya.

Anda harus menerapkan berbagai filter ke alur kerja Anda untuk memperbaiki reputasi email Anda. Penerima email dapat menandai email Anda sebagai spam karena dia tidak mengingat Anda. Kita perlu memeriksa garis “Dari” dan “Subjek” secara kritis. Mereka kebanyakan membantu pelanggan untuk segera mengidentifikasi pengirimnya.

Kesalahan 2

Email memang akan bounced dan itu tidak apa-apa.

Apa itu email bounce?

Bouncing terjadi saat email dikembalikan ke server subscriber karena kegagalan server sementara / permanent dari email server subscriber.

Soft Bounce Vs Had Bounce

Soft bounce berarti alamat email penerima itu valid namun pesan emailnya belum sampai ke server surat penerima, karena alasan berikut:

  • Kotak surat penuh
  • Server sedang down. Server email sementara tidak tersedia, overloaded, atau tidak ditemukan
  • Pesan terlalu besar untuk kotak masuk penerima
  • Penerima sementara tidak tersedia

Di sisi lain, hard bounce adalah saat email belum sampai ke inbox penerima karena salah satu alasan berikut:

  • Alamat email tidak valid

Alamat email tidak ada – alamat email bisa salah ketik atau penerima surat mungkin telah meninggalkan organisasi. Hal ini juga dimungkinkan bahwa penerima telah memberikan alamat email yang salah.

Soft dan hard bounce tidak berada dalam perahu yang sama dimana soft bounce yang sebenarnya merupakan masalah jangka pendek. Daftar email Anda tidak perlu menghapus alamat email yang menyebabkan bouncing jangka pendek. Alamat yang tidak benar atau tidak valid yang menyebabkan hard bounce lah yang harus benar-benar terhapus dari daftar email Anda.

Tidak ada lagi bounce

Sebelum mendesain email yang mencolok, Anda harus fokus pada verifikasi email dan layanan pembersihan email. Daftar email tidak boleh menyertakan id email yang salah, domain atau kesalahan ketik. Jika Anda mengirim email ke ID hard bounce, tentu hal itu membawa ancaman potensial ke domain Anda dan reputasi IP dan MSPs mungkin memberi Anda label sebagai spammer. Daftar email yang bersih memungkinkan bisnis mengikat nama-nama pelanggan mereka yang paling terlibat.

Anda harus menyimpan daftar email dengan bersih dan menyingkirkan alamat email yang tidak valid, tidak responsif dan duplikat. Anda juga harus mengirimkan email konfirmasi ke pengguna yang berlangganan. Proses mengambil izin dari pengguna disebut double opt-in. Penerima email login untuk menerima email, setelah itu dia menerima email pertamanya dengan link konfirmasi, dan dia tidak akan menerima email kedepannya kecuali dia mengklik link atau balasannya secara langsung.

Kesalahan 3

Mengapa kita bahkan memikirkan kecepatan email? Apakah hal tersebut penting?

Berapa banyak dari kita yang membahas kecepatan email? Kami selalu berbicara tentang tingkat inbox, tingkat respons, email yang hilang dan email yang masuk ke spam. Mari fokus pada seberapa cepat email masuk ke kotak masuk. Email yang hilang dapat mengakibatkan kehilangan penjualan, meningkatkan panggilan pelanggan dan pada akhirnya menjadi pelanggan yang tidak bahagia.

Lihat Gambar di bawah ini untuk memahami seberapa penting kecepatan email bagi kebanyakan pelanggan dan bisnis Anda.

v1

Memilih penyedia layanan email yang tepat (ESP) bisa mengubah keadaan secara dramatis dan secara signifikan meningkatkan kecepatan pengiriman.

Kesalahan 4

Mengapa melacak email transaksional? Tidak ada gunanya.

Karena kita berbicara tentang pelacakan email transaksional, mari kembali ke dasar-dasar. Kita semua tahu betapa sulitnya melacak email transaksional. Tapi saat ini, semuanya telah benar-benar berubah. Jika Anda memilih untuk tidak melacak email transaksional Anda, lalu bagaimana Anda akan mengetahui jumlah email bounce atau spam?

NetCORE dapat melacak berbagai jenis email transaksional. Kami bisa mengembangkan wawasan dari notifikasi yang berasal dari server email. Anda bisa mendapatkan jumlah email bouncing untuk mendapatkan ide mengenai bagaimana email Anda dilihat oleh pihak ketiga yaitu ISP. Ada berbagai cara untuk meningkatkan deliverability email. Itu semua tergantung pada data yang Anda kumpulkan dari email transaksional. Tingkat terbuka dan klik pada basis per pengguna cukup memberi umpan balik email transaksional.

Kesalahan 5

Saya tidak membuat apa pun dari email transaksional.

Ini adalah kesalahpahaman yang sangat umum. Email transaksional tidak hanya berisi pemberitahuan transaksional. Anda tidak perlu menyebutkan metode pembayaran atau uang dalam email transaksional. Email transaksional adalah tentang aktivitas akun pengguna atau transaksi. Pesan email bisa berupa pemberitahuan produk yang dipersonalisasi, pengingat kata sandi atau konfirmasi pembelian. Email transaksional mencakup email yang dipicu oleh tindakan pelanggan. Bisa jadi: pengguna tindakan mengambil secara langsung, sebuah tindakan yang menjadi sasarannya atau, bahkan mungkin kelambanan dari pihaknya.

Bisakah email transaksional menguntungkan bisnis Anda? Dengan tingkat open dan klik yang tinggi, email transaksional memiliki tingkat keterlibatan yang sangat tinggi. Email transaksional tidak hanya bisa menghasilkan pendapatan tapi juga melayani multiguna. Dari saluran pendukung hingga konten promosi, koneksi real time dengan pelanggan meningkatkan keuntungan. Email transaksional juga membangun loyalitas merek dan meninggalkan kesan abadi dengan pengguna.

Contoh: Retailer produk online menemukan bahwa 40% pendapatan emailnya berasal dari pesan transaksional / terpicu, yang hanya menghasilkan 4% volume. Sebuah situs perjalanan utama menghasilkan 45% keuntungan email dari pesan yang dipicu yang membentuk hanya 3% sampai 5% dari total volume pesannya.

Kesimpulan

  • Email transaksional adalah nilai nominal dari brand Anda, mereka memerlukan perawatan khusus.
  • Selamatkan diri Anda dari banyaknya Manual Customer Handling, atur pemicu Anda dengan benar.
  • Manajemen bouncing adalah kunci untuk mengirimkan email ke dalam kotak masuk.
  • Otentikasi adalah suatu KEHARUSAN dan tidak dapat diabaikan.
  • Pelacakan akan membawa insight bermanfaat yang akhirnya akan berubah menjadi pendapatan.
  • Promosi silang adalah bisnis yang serius, kerjakanlah dengan serius.

Libatkan Marketing ke dalam formasi Template Creation & Trigger formation Strategy Anda.

5 Kesalahan Umum Marketing Automation

artikel email

Tahukah Anda bahwa banyak marketer terkenal di dunia menggunakan marketing automation untuk menjangkau customer mereka? Marketing automation pada dasarnya berarti menggunakan tools untuk mengotomatisasi proses seperti integrasi data customer, email marketing, customer segmentation, dan campaign management.

failed

Statistik yang ada dari berbagai sumber menunjukan bahwa sekitar 40% perusahaan di dunia gagal dalam menggunakan marketing automation untuk meningkatkan performa marketing mereka atau pun mengurangi anggaran.

Namun, selalu ada pertanyaan teknologi marketing automation seperti apa yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Dalam artikel ini, kami mencoba untuk mengedukasi bagaimana Anda dapat menganalisa penggunaan marketing automation agar terhindar dari kegagalan.

91% pengguna marketing automation yang berhasil dalam meraih peningkatan sales dan pengurangan marketing cost setuju dengan fakta bahwa marketing automation merupakan faktor utama bagi kesuksesan perusahaan manapun. Mereka menilai bahwa marketing automation adalah cara yang baik untuk menjangkau sejumlah besar orang dengan sedikit usaha.

Untuk memastikan bahwa strategi dan perencanaan Anda dalam menggunakan marketing automation memberikan hasil yang baik seperti yang Anda harapkan, maka Anda perlu melakukan pendekatan dan strategi yang tepat. Sebagian besar perusahaan yang gagal dalam marketing automation menggunakan strategi yang tidak tepat, maka akan berakhir dengan hasil kinerja yang tidak efektif pula.

Berikut adalah beberapa kesalahan utama yang mungkin Anda lakukan ketika mengalami kegagalan dalam marketing automation:

  1. Kurangnya Persiapan Strategi Marketing

Ini adalah kecenderungan banyak perusahaan untuk memulai otomasi pemasaran tanpa strategi dan perencaan yang jelas. Jelas hal tersebut adalah pintu menuju kegagalan. Dalam menggunakan marketing automation, ada kebutuhan untuk memiliki strategi marketing yang komprehensif karena itulah satu-satunya jalan yang jelas untuk sebagai patokan. Apa yang ingin Anda capai dengan marketing automation? Dengan menjawab pertanyaan ini akan memberi Anda strategi sukses menuju hasil marketing automation yang baik.

Saat terlibat dalam campaign, pastikan Anda memiliki harapan dan tujuan yang jelas dalam memprediksi hasil campaign Anda terlebih dulu. Tujuan yang terukur penting untuk bisnis apa pun untuk meraih sukses dalam marketing automation. Dengan hasil yang diharapkan, menjadi mudah untuk melakukan otomatisasi pemasaran yang sukses.

  1. Tidak Adanya Target Customer

Dari semua kesalahan lain dalam marketing automation, tidak adanya target customer adalah salah satu yang terburuk. Hal ini dapat terjadi ketika campaign marketing ditujukan kepada individu-individu secara random yang tidak tertarik dengan apa yang ditawarkan perusahaan.

Memiliki banyak customer pada database Anda dapat memberi kesan palsu bahwa Anda menjangkau target customer yang besar padahal kenyataannya tidak demikian, terutama bila Anda belum menjangkau target customer yang tepat.

Walaupun mengirim email penjualan ke sejumlah besar customer dapat dianggap sebagai sarana yang baik untuk menghemat waktu dalam menjangkau mereka, namun masih perlu mempertimbangkan seberapa efektifnya. Market research diperlukan untuk memastikan jumlah prospek yang memiliki kemampuan untuk berkonversi. Anda dapat mempertimbangkan untuk mengirim email kepada orang-orang yang pada satu titik menunjukkan ketertarikan pada apa yang Anda tawarkan daripada memaksakan pengiriman pesan secara random.

  1. Salah Konten

Tahukah Anda konten dalam pemasaran selalu menjadi yang utama? Ketika Anda mengirim konten yang salah ke customer Anda, maka Anda berkemungkinan besar akan kehilangan sejumlah prospek. Dan jika niat Anda adalah mengirim newsletter kepada customer Anda, maka Anda harus memastikan relevansi dan kejelasannya.

Intinya adalah, personalisasi konten itu perlu. Di sinilah email diarahkan ke masing-masing customer dengan identitas mereka. Menurut survey pada IBM Digital Experience, 56% marketer memegang persepsi bahwa konten yang dipersonalisasi mengarah ke tingkat engagement yang lebih tinggi dibandingkan dengan konten yang tidak dipersonalisasi. Dalam hal ini, usaha Anda dalam menciptakan konten harus melampaui relevansi dan kejelasan dengan menonjolkan unsur personalisasi.

Konten yang tepat akan membuat campaign Anda berhasil, sebaliknya apabila konten tidak tepat justru akan membuat Anda bisa saja kehilangan customer selamanya. Sebagai contoh, Anda menawarkan produk-produk kosmetik kecantikan kepada customer pria. Hal tersebut sudah salah dari segi apapun dan sangat tidak relevan.

Selain itu, konten yang Anda kirim melalui program automation harus sesuai dengan elemen yang meyakinkan. Perhatikan bahwa tujuan mengirim email ke customer tersebut adalah memastikan bahwa Anda memenangkan kepercayaan dan loyalitas mereka. Dalam hal ini, kalimat meyakinkan dianggap perlu!

  1. Automation Tools yang Salah

Inilah tantangan dan kesalahan utama yang dibuat oleh perusahaan yang menggunakan marketing automation. Meskipun mungkin ada begitu banyak alat otomatisasi yang Anda inginkan, tidak semua bisa menjamin kesuksesan Anda pada akhirnya. Sebagai solusi, Anda dapat berkonsultasi dengan para ahli yang menawarkan jasa serupa untuk memastikan apa yang benar-benar Anda perlukan untuk mencapai kesuksesan melalui marketing automation.

Idenya adalah merencanakan ke depan sebelum memilih program otomatisasi untuk marketing campaign Anda. Pastikan untuk merencanakan keseluruhan proses marketing bahkan sebelum Anda memilih alat yang Anda inginkan. Pilihan Anda harus dipandu oleh tujuan dasar, bukan yang lain.

  1. Gagal Testing dan Mengoptimalkan

Selalu ada persepsi yang salah bahwa pengoptimalan dan testing tidak begitu penting saat otomasi diterapkan. Ini bukan hanya persepsi yang keliru tapi juga bunuh diri namanya. Otomatisasi tidak berarti Anda harus mengabaikan pengoptimalan.

Optimalisasi membantu memaksimalkan semua proses bisnis Anda. Hal ini penting langsung dari penciptaan produk hingga penjualan dan konversi. Jangan hanya mengotomatisasi, tapi tetap optimalkan proses Anda. Ini akan membantu bisnis Anda untuk tetap sukses dalam waktu lama.

Selain itu, testing sangat penting. Misalnya, konten yang Anda kirim melalui email harus diuji pada sejumlah pelanggan tertentu untuk memastikan apakah pengaruhnya menguntungkan bagi bisnis yang bersangkutan. Jika konten memang bermanfaat, maka Anda bisa terus maju dan menyebarkannya ke kelompok yang lebih besar. Jangan lupa untuk memasukkan link dan keyword yang kuat untuk tujuan optimasi.

Maka dapat disimpulkan bahwa sekarang Anda memahami beberapa kesalahan yang harus Anda hindari dengan segala cara ketika menyangkut marketing automation. Dengan demikian, Anda harus menghindari semua kesalahan yang ada dan bertujuan pada kesempurnaan. Ingat prinsip sebagai berikut, “Sending the right content to the right people using the right channel at the right time”.