Apakah Anda memelihara lead Anda dengan baik?
Bayangkan, ketika dalam penerbangan, Anda bertemu dengan perancang web. Anda berdua memiliki percakapan yang bagus dan mendalam lalu saling bertukar kartu nama. Namun, tidak ada komunikasi lagi setelah pertemuan itu.
Katakanlah, setelah 4 bulan Anda membutuhkan perancang web untuk memperbaiki situs web perusahaan Anda. Anda akan mencari perancang web di Google atau mungkin bertanya kepada temanmu untuk referensi. Berapa persen kemungkinan Anda akan mengingat perancang web yang Anda temui sebelumnya? Kemungkinan besar, sangat rendah. Seandainya dia mengirimi Anda email dengan alamat situs web agensinya, atau tetap berhubungan, pastinya dia sudah menjadi top of mind Anda. Mungkin, Anda pasti sudah memikirkannya sebelum orang lain. Karena kurangnya relationship nurturing, dia kehilangan pelanggan.
Hal tersebut juga berlaku untuk relasi atau hubungan antara Anda dengan prospek Anda. Kami sebagai brand, melakukan pekerjaan yang fantastis dalam menghasilkan lead. Tapi, itu baru tahap pertama, bibitnya sudah ditanam. Perlu perawatan yang tepat untuk berkembang menjadi tanaman yang sehat dan menghasilkan buah.
Berinvestasi untuk menghasilkan lebih banyak prospek tanpa membangun sistem perawatan yang efektif adalah suatu pemborosan belaka.
Lead nurturing adalah proses membangun hubungan dengan lead Anda sampai mereka siap untuk membeli. Dengan membiarkan mereka terlibat dan membuat mereka terbiasa dengan bisnis Anda, mereka didorong ke channel penjualan sampai mereka menjadi pelanggan.
Penelitian kami tentang tren industri menemukan bahwa:
- Rata-rata, 50% lead tidak siap untuk membeli.
- Hampir 80% prospek baru tidak pernah menjadi pelanggan.
- Perusahaan yang unggul dalam lead nurturing menghasilkan penjualan 50% lebih banyak yang siap menghasilkan biaya 33% lebih rendah.
- Email yang menggunakan lead nurturing mendapatkan respons hingga 10X lebih banyak dibandingkan dengan email blast.
Beberapa kabar baik lagi untukmu!
Meskipun lead nurturing sangat penting untuk bisnis, hanya 35% marketer B2C yang telah menerapkan strategi lead nurturing ini. Hal ini berarti, dengan menerapkan campaign lead nurturing yang efektif, Anda bisa berada di depan pesaing Anda!
Oke, sekarang Anda mengerti pentingnya lead nurturing, jadi selanjutnya apa?
Kami akan beritahu Anda apa selanjutnya.
Lead nurturing, meskipun praktik marketing tradisional sekarang telah mengambil makna yang benar-benar baru. Ini bukan hanya sekedar mengirim email hasil personalisasi. Untuk pelanggan yang cerdas, selalu online, strategi nurturing utama Anda harus sama-sama cerdas!
Brian Carroll, pengarang buku terlaris Lead Generation for the Complex Sale, mengatakan, “Lead generation bukanlah tentang kepuasan instan, namun membutuhkan upaya berkelanjutan untuk berhasil, seringkali dalam jangka waktu yang relatif lama. Kata kuncinya adalah konsistensi dan waktu.”
Di sini, kami memberi Anda 5 mantra paling kuat untuk merancang campaign nurturing yang hebat:
- Segmentasikan lead Anda – “Satu ukuran cocok untuk semua” tidak bekerja dalam lead nurturing. Pahami karakteristik kelompok yang ingin Anda ajak berkomunikasi. Segmentasikan petunjuk berdasarkan lokasi, jenis kelamin, usia, kebiasaan pembelian, dll. Dan kirimkan konten yang ditargetkan. Baru-baru ini, kami melakukan campaign nurturing berbasis segmen untuk sebuah bank terkemuka. Semua prospek dikategorikan menjadi segmen berdasarkan pendapatan mereka, dan penawaran serta skema bank dikirim sesuai segmentasi tersebut. Dan tanggapan yang diterima campaign itu sangat fantastis!
- Kirim konten yang dipersonalisasi dan relevan: Siapa yang tidak suka merasa spesial bukan! Beberapa penelitian menunjukan bahwa konten komunikasi hasil personalisasi menghasilkan hingga 6 kali hasil yang lebih baik daripada konten generik. Personalisasi bukan hanya personalisasi email dan SMS. Kirim konten sesuai dengan perilaku prospek di situs web, rekomendasi produk dan halaman yang sering mereka telusuri.
- Gunakan beberapa channel – Setiap marketer mengatakan bahwa tingkat open email tertinggi yang dapat mereka capai hanya 20%. Oleh karena itu, program nurturing yang efektif adalah kombinasi dari beberapa channel komunikasi seperti email, SMS, push notifications, media sosial, pelacakan aktivitas web dinamis, dan marketing automation.
- Berikan skor pada lead Anda – Pemberian skor tersebut adalah untuk memberikan ranking kepada prospek berdasarkan interest dan tingkat keterlibatan yang mereka tunjukan terhadap brand Pemberian skor telah terbukti menjadi taktik yang paling efektif dalam meningkatkan kontribusi pendapatan dari lead nurturing.
- Lacak, ukur & analisa – Pastikan untuk mengukur berapa banyak prospek yang datang, berapa banyak yang masuk ke program lead nurturing, dan berapa banyak yang dapat dikonversi menjadi pelanggan. Evaluasi jenis konten yang menghasilkan prospek terbanyak. Pantau bagaimana prospek menerima informasi dan channel komunikasi mana yang terbaik. Semua informasi ini akan membantu Anda untuk meningkatkan keseluruhan content generation dan proses lead nurturing. Dalam program lead nurturing yang baru-baru ini kami jalankan untuk perusahaan asuransi, komunikasi dikirim melalui email, SMS dan voice call. Analisa menunjukan bahwa kinerja voice call cukup tinggi dibanding email dan SMS.
Kami harap mantra di atas ini dapat membantu Anda merancang dan menjalankan campaign lead nurturing yang hebat.
Stay tuned for more!
Jika Anda membutuhkan campaign lead nurturing yang efektif, hubungi kami!