Anonymous User Data – Sebuah Tantangan Bagi Setiap Modern Marketer

 

“Data kontak jenis apa yang Anda dapat?”

Itu adalah pertanyaan yang biasanya saya tanyakan ketika bertemu dengan client. Dan sebagian besar dari mereka menjawab “berbagai jenis data!”

Lalu apa selanjutnya? Izinkan saya memberikan Anda sebuah cerita ketika saya berbincang dengan seorang client.

Saya (setelah menanyakan pertanyaan dasar di atas) – Itu bagus! Informasi apa yang biasanya Anda kumpulkan?

Client – Kami juga mengumpulkan ID email pengguna atau nomor ponsel, atau keduanya. Tergantung pada jenis campaign atau initiative apa yang sedang kami jalankan dan jalur komunikasi yang kami gunakan untuk menjangkau pengguna.

Saya – Baiklah. Jadi apa primary key yang Anda tetapkan untuk kontak tersebut?

Client – Ya.. Jika pengguna menjadi pelanggan kami, maka kami menetapkan ‘ID Pelanggan’ untuknya. Jika tidak, nomor ponsel atau ID email menjadi identifier.

Saya – Itu berarti bahwa data calon pelanggan Anda sebagian besar tetap anonym karena tidak ada identitas digital yang ditetapkan.

Client – Sedihnya, iya..

Selain itu, kami juga mengumpulkan Browser Token IDs dari pengunjung website kami yang benar-benar anonym. Kami tidak memiliki nomor email atau nomor ponsel mereka. Demikian pula, untuk aplikasi seluler, ada banyak pengguna yang menggunakan aplikasi ini tanpa masuk log. Kami mengumpulkan ID token aplikasi mereka, namun kami tidak mendapatkan identitas digital lainnya. Penanganan data yang tidak lengkap seperti ini sangat menantang bagi kami.

(selesai)

Mari kita buat menjadi simple. Berikut adalah jenis-jenis database yang Anda harus cari:

  1. Customer ID
  2. Only email ID
  3. Hanya nomor ponsel
  4. Email ID dan nomor ponsel
  5. Hanya browser token ID
  6. Hanya mobile token ID

Kunci untuk mengatasi tantangan ini adalah untuk dapat menyatukan data diskrit yang diklasifikasikan di atas dengan cara dimana tidak ada duplikasi data.

Berikut adalah cara membangun basis data yang kuat dan berguna jika data yang ada hanya berupa email ID, hanya nomor ponsel, atau email ID dan nomor ponsel.

Bagi seorang marketer, identitas digital pengguna yang paling penting didasarkan pada jenis industru atau domain. Untuk merek perbankan atau asuransi, nomor ponsel pengguna mungkin lebih penting daripada email ID, sedangkan untuk merek e-commerce atau maskapai penerbangan, email ID mungkin adalah data pengguna yang paling penting. Atribut terpenting dari kontak Anda harus diperlakukan sebagai kunci utama, yaitu unique identifier dari database, sementara atribut lainnya dapat menjadi identifier sekunder.

Selain itu, kita harus menjalankan aktivitas enrichment data dimana kita mengumpulkan jumlah pelanggan nomor telp seluler dari pelanggan yang memiliki email ID dan sebaliknya. Aktivitas ini sebenarnya bisa diotomatisasikan dengan Netcore Smartech.

Ketika Anda hanya memiliki Browser Token ID atau App Token ID

Browser ID dan app token ID membuka jalan untuk menargetkan kontak anonym melalui channel seperti browser push notifications, app push notifications dan in-app messages. Melalui pemasaran yang strategis dan kuat, marketer dapat meyakinkan kontak anonym untuk berbagi informasi identitas mereka.

Email ID atau nomor ponsel yang diterima dapat dipetakan ke browser ID atau app token ID. Kini, yang dilengkapi dengan identitas pengguna, Anda juga dapat back-track perilaku pengguna website dan apps anonym serta menargetkan mereka secara efektif melalui beberapa channel.

Diagram berikut menjelaskan bagaimana atribusi cloud-based Marketing Automation Solution Netcore Smartech kami dapat mengidentifikasi identitas digital beberapa pengguna yang tidak login yang juga akan membantu Anda memetakannya ke browser ID dan token ID.

Untuk menutupnya, saya akan mengatakan bahwa tidak peduli apa pun sumber prospeknya, Anda harus terus-menerus menyatukan data, memahaminya dan menggunakannya untuk merancang campaign marketing berbasis data yang tersegmentasi.