Kapan Anda harus mengirim Mobile Push Notifications?
Menjangkau orang yang tepat pada waktu yang tepat melalui jalur yang tepat selalu menjadi kewajiban marketer untuk mencapai hasil akhir.
Namun beberapa tahun lalu, menentukan jalur yang tepat adalah tugas berat karena sebagian besar aktivitas periklanan terjadi melalui papan reklame atau static, media fisik.
Dengan adanya teknologi digital marketing dan teknologi pemetaan lokasi, telah membuat jalur pemasaran dan strategi perencanaan engagement jadi lebih sederhana untuk para marketer. Teknologi membantu marketer untuk mengumpulkan insights, memahami pelanggan, dan mengembangkan komunikasi yang berarti melalui berbagai jalur digital secara real-time.
“Untuk pertama kalinya pada sejarah manusia, Anda dapat mencolek dua juta orang dan mengatakan, “Hei! Perhatikan ini!” jelas Ariel Seidman. Dan itulah yang dinamakan “Push Notifications”.
Menurut penelitian dari Localystics, pelanggan modern menghabiskan sebagian besar waktu mereka pada smartphone melebihi waktu mereka menonton TV.
Jadi, untuk membantu Anda terlibat dengan pelanggan menggunakan push notifications terbaik, kami telah menemukan yang tepat kapan kami harus mengirimkan Mobile Push Notifications – berdasarkan serangkaian kehidupan nyata dan pengamatan sehari-hari.
Pertama-tama, sangat penting untuk memahami apa yang pelanggan Anda cari dan kapan mereka membutuhkannya! Jika tidak, pelanggan Anda bisa saja melakukan hal sebagai berikut:
- Pagi dan sore hari adalah waktu dimana pelanggan Anda sedang aktif-aktifnya pada perangkat mobilenya
Sebuah penelitian yang dilakukan di Microsoft oleh Financial Times menegaskan hal tersebut: Pengguna mobile sangat aktif antara pukul 06.00 sampai 09.00 di pagi hari dan pukul 18.00 sampai 23.00 pada malam hari.
Apa yang mereka lakukan di perangkat mobilenya?
- Karena banyak dari mereka yang melakukan perjalanan, mereka membutuhkan sesuatu untuk menemani mereka menghabiskan waktu selama di perjalanan tersebut. Dan hiburan terbaik untuk mereka ada di perangkatnya. Hal tersebut bervariasi, mulai dari mendengarkan lagu, menonton film hingga bermain games.
- Bagi mereka yang sedang terburu-buru, dan mungkin tidak bisa membaca koran di rumah akan browsing berita melalui artikel di aplikasi berita mereka.
- Sementara mereka yang merasa canggung bepergian sendiri dan merasa perlu terus berhubungan dengan teman mereka, senang mengobrol di Facebook Messenger atau Whatsapp.
Dari sini, nomor 2 dan 3 adalah target audience utama Anda karena mereka terus mencari sesuatu untuk dibaca.
Anda harus menghindari mengirim banyak push notification pada nomor 1 karena mereka bisa saja merasa terganggu dan akan meng-block atau uninstall aplikasi Anda.
2. Waktu quick search pada perangkat mobile dan pencarian iseng-iseng pada desktop
Apa yang dimaksud dengan hal tersebut?
Customer biasanya suka untuk melakukan pencarian cepat mengenai informasi spesifik pada mobile dan meluangkan waktu untuk pencarian iseng-iseng maupun spesifik pada desktop mereka.
Sebagai contoh: Seorang Stock Trader ingin melihat pembaruan pasar minimal 5-6 kali sehari, tapi dia juga ingin membaca tentang Penawaran Dana Baru pada desktopnya agar tidak ketinggalan atau kehilangan informasi tersembunyi apa pun.
Jadi mengirimkan update melalui Push Notifications akan lebih masuk akal dibanding mempromosikan NFO atau kebijakan lainnya pada merek-merek BFSI. Mengirimkan diskon dengan produk tertentu (khususnya produk yang telah dilihat sebelumnya) akan lebih relevan daripada mengirimkan penawaran “Buy 1 Get 1” secara acak untuk brand eCommerce.
3. Kapan generasi millennials berencana untuk meng-uninstall aplikasi Anda
Dengan semakin banyaknya anak muda, khususnya mereka yang berusia 18-25 tahun menggunakan smartphone, hal ini juga penting untuk disadari bahwa rerata tindakan uninstall pada aplikasi menjadi tinggi – banyak dari target audience ini terus berkembang dan secara dramatis dapat mempengaruhi skenario pasar berdasarkan suasana hati mereka.
Kenapa mereka meng-uninstall aplikasi?
- Mereka meng-install aplikasi untuk memenuhi tujuan tertentu dan saat sudah tercapai, mereka akan meng-uninstall. Sebagai contoh, mengunduh aplikasi eCommerce tertentu atau aplikasi Fast Delivery Restaurant hanya untuk mendapatkan penawaran “Buy 1 Get 1” atau “40%” diskon. Sesaat setelah diskon tersebut sudah didapatkannya, mereka akan meng-uninstall aplikasi tersebut.
- Perangkat mereka tidak memiliki memory yang cukup untuk mendukung aplikasi yang mereka ingin unduh, jadi mereka meng-uninstall aplikasi lain yang ada.
- Mereka menemukan aplikasi kompetitor yang lebih baik.
Untuk memancing pelanggan seperti ini dan menghentikan mereka agar tidak meng-unsinstall aplikasi Anda, begini caranya:
- Kirim Push Notification setelah 36 jam dari penggunaan aplikasi Anda di perangkatnya! Tanya mereka untuk memeriksa fitur spesifik yang mungkin mereka sukai atau produk sejenis yang mungkin menarik bagi mereka, khususnya setelah membeli produk pertama.
- Tunjukan relevansi Anda! Edukasi pembaca mengenai kegunaan aplikasi Anda! Sebagai contoh, aplikasi dompet pembayaran dapat meng-push pesan yang mendorong pelanggan untuk membayar utilitas dan tagihan-tagihan melalui aplikasi Anda.
- Hindari terlibat dalam perang diskon! Cara terbaik untuk mengatasi persaingan adalah dengan memahami apa yang pelanggan Anda benar-benar inginkan dan menggunakan feedback insights untuk memperbarui experience aplikasi Anda kepada pengguna. (Ini mungkin terdengar kompleks, namun ini akan memenangkan Anda pelanggan seumur hidup!)
Apapun aplikasinya – berita, gaming, travel, makanan, banking, eCommerce dan lain lain, Mobile Push Notifications ada untuk kalian! Sebuah penelitian Wizgo juga mengatakan – “Push notifications meningkatkan keterlibatan aplikasi hingga 88%”!
Jadi, silahkan kirim push notification yang cerdas untuk menyenangkan pelanggan!