Apakah Anda memelihara lead Anda dengan baik?

Bayangkan, ketika dalam penerbangan, Anda bertemu dengan perancang web. Anda berdua memiliki percakapan yang bagus dan mendalam lalu saling bertukar kartu nama. Namun, tidak ada komunikasi lagi setelah pertemuan itu.

Katakanlah, setelah 4 bulan Anda membutuhkan perancang web untuk memperbaiki situs web perusahaan Anda. Anda akan mencari perancang web di Google atau mungkin bertanya kepada temanmu untuk referensi. Berapa persen kemungkinan Anda akan mengingat perancang web yang Anda temui sebelumnya? Kemungkinan besar, sangat rendah. Seandainya dia mengirimi Anda email dengan alamat situs web agensinya, atau tetap berhubungan, pastinya dia sudah menjadi top of mind Anda. Mungkin, Anda pasti sudah memikirkannya sebelum orang lain. Karena kurangnya relationship nurturing, dia kehilangan pelanggan.

Hal tersebut juga berlaku untuk relasi atau hubungan antara Anda dengan prospek Anda. Kami sebagai brand, melakukan pekerjaan yang fantastis dalam menghasilkan lead. Tapi, itu baru tahap pertama, bibitnya sudah ditanam. Perlu perawatan yang tepat untuk berkembang menjadi tanaman yang sehat dan menghasilkan buah.

Berinvestasi untuk menghasilkan lebih banyak prospek tanpa membangun sistem perawatan yang efektif adalah suatu pemborosan belaka.

Lead nurturing adalah proses membangun hubungan dengan lead Anda sampai mereka siap untuk membeli. Dengan membiarkan mereka terlibat dan membuat mereka terbiasa dengan bisnis Anda, mereka didorong ke channel penjualan sampai mereka menjadi pelanggan.

Penelitian kami tentang tren industri menemukan bahwa:

  • Rata-rata, 50% lead tidak siap untuk membeli.
  • Hampir 80% prospek baru tidak pernah menjadi pelanggan.
  • Perusahaan yang unggul dalam lead nurturing menghasilkan penjualan 50% lebih banyak yang siap menghasilkan biaya 33% lebih rendah.
  • Email yang menggunakan lead nurturing mendapatkan respons hingga 10X lebih banyak dibandingkan dengan email blast.

Beberapa kabar baik lagi untukmu!

Meskipun lead nurturing sangat penting untuk bisnis, hanya 35% marketer B2C yang telah menerapkan strategi lead nurturing ini. Hal ini berarti, dengan menerapkan campaign lead nurturing yang efektif, Anda bisa berada di depan pesaing Anda!

Oke, sekarang Anda mengerti pentingnya lead nurturing, jadi selanjutnya apa?

Kami akan beritahu Anda apa selanjutnya.

Lead nurturing, meskipun praktik marketing tradisional sekarang telah mengambil makna yang benar-benar baru. Ini bukan hanya sekedar mengirim email hasil personalisasi. Untuk pelanggan yang cerdas, selalu online, strategi nurturing utama Anda harus sama-sama cerdas!

Brian Carroll, pengarang buku terlaris Lead Generation for the Complex Sale, mengatakan, “Lead generation bukanlah tentang kepuasan instan, namun membutuhkan upaya berkelanjutan untuk berhasil, seringkali dalam jangka waktu yang relatif lama. Kata kuncinya adalah konsistensi dan waktu.”

Di sini, kami memberi Anda 5 mantra paling kuat untuk merancang campaign nurturing yang hebat:

  1. Segmentasikan lead Anda – “Satu ukuran cocok untuk semua” tidak bekerja dalam lead nurturing. Pahami karakteristik kelompok yang ingin Anda ajak berkomunikasi. Segmentasikan petunjuk berdasarkan lokasi, jenis kelamin, usia, kebiasaan pembelian, dll. Dan kirimkan konten yang ditargetkan. Baru-baru ini, kami melakukan campaign nurturing berbasis segmen untuk sebuah bank terkemuka. Semua prospek dikategorikan menjadi segmen berdasarkan pendapatan mereka, dan penawaran serta skema bank dikirim sesuai segmentasi tersebut. Dan tanggapan yang diterima campaign itu sangat fantastis!
  2. Kirim konten yang dipersonalisasi dan relevan: Siapa yang tidak suka merasa spesial bukan! Beberapa penelitian menunjukan bahwa konten komunikasi hasil personalisasi menghasilkan hingga 6 kali hasil yang lebih baik daripada konten generik. Personalisasi bukan hanya personalisasi email dan SMS. Kirim konten sesuai dengan perilaku prospek di situs web, rekomendasi produk dan halaman yang sering mereka telusuri.
  3. Gunakan beberapa channel – Setiap marketer mengatakan bahwa tingkat open email tertinggi yang dapat mereka capai hanya 20%. Oleh karena itu, program nurturing yang efektif adalah kombinasi dari beberapa channel komunikasi seperti email, SMS, push notifications, media sosial, pelacakan aktivitas web dinamis, dan marketing automation.
  4. Berikan skor pada lead Anda – Pemberian skor tersebut adalah untuk memberikan ranking kepada prospek berdasarkan interest dan tingkat keterlibatan yang mereka tunjukan terhadap brand Pemberian skor telah terbukti menjadi taktik yang paling efektif dalam meningkatkan kontribusi pendapatan dari lead nurturing.
  5. Lacak, ukur & analisa – Pastikan untuk mengukur berapa banyak prospek yang datang, berapa banyak yang masuk ke program lead nurturing, dan berapa banyak yang dapat dikonversi menjadi pelanggan. Evaluasi jenis konten yang menghasilkan prospek terbanyak. Pantau bagaimana prospek menerima informasi dan channel komunikasi mana yang terbaik. Semua informasi ini akan membantu Anda untuk meningkatkan keseluruhan content generation dan proses lead nurturing. Dalam program lead nurturing yang baru-baru ini kami jalankan untuk perusahaan asuransi, komunikasi dikirim melalui email, SMS dan voice call. Analisa menunjukan bahwa kinerja voice call cukup tinggi dibanding email dan SMS.

Kami harap mantra di atas ini dapat membantu Anda merancang dan menjalankan campaign lead nurturing yang hebat.

Stay tuned for more!

Jika Anda membutuhkan campaign lead nurturing yang efektif, hubungi kami!

Mengirimkan Penawaran Kepada Pelanggan untuk Barang yang Sudah Dibeli?

Salah satu teman saya sedang merencanakan liburan dan dia memulai pencariannya untuk mendapatkan paket terbaik secara online dan juga melalui email dan aplikasi dari beberapa perusahaan travel. Dia bertanya dengan mengirimkan permintaan paket khusus lalu memberikan email dan nomor ponselnya. Akhirnya, setelah melakukan penelitian menyeluruh, dia membeli sebuah paket dari salah satu perusahaan travel dan merasa senang karena dia mendapatkan paket terbaik dengan tarif termurah.

Anehnya sehari kemudian, ia menerima SMS dari perusahaan travel yang sama menawarkan potongan harga 10% pada paket yang sama. Ups! Hal itu membuatnya merasa tertipu dan memaksanya untuk berargumen dengan perusahaan travel yang pada akhirnya harus menyerah pada tuntutannya.

Tapi semua ini berakibat pada customer experience yang buruk dan akhirnya merugikan brand.

Apakah Anda, sebagai sebuah brand, menghadapi tantangan serupa?

Di banyak organisasi, beberapa channel marketing masih beroperasi dalam bentuk departemen silo yang mengakibatkan ketidakkonsistenan dalam perpesanan. Hal ini baik-baik saja sebelumnya saat pelanggan mengakses pesan sebagian besar pada satu channel saja misalnya desktop. Namun, di era yang serba connected saat ini, di mana konsumen berinteraksi dengan brand menggunakan banyak touch points di beberapa channel, penting bagi brand untuk mempertahankan kontinuitas dan konsistensi dalam perpesanan.

Untuk mengatasi masalah ini, brand perlu memiliki pandangan terpusat dan terpadu dari pelanggan, yang melacak aktivitas mereka di semua channel digital.

Pada sebagian besar perusahaan, perangkat lunak CRM mengelola hal tersebut. Terintegrasi dengan situs web untuk melacak aktivitas website pelanggan. Tapi, marketing pada jaman ini menuntutnya untuk diintegrasikan agar tidak hanya dengan situs webnya, tapi juga dengan outbound channel lainnya seperti email, SMS, push notifications, media sosial dan iklan re-targeting. Tindakan pada outbound channel ini juga perlu dicatat di CRM untuk memahami customer journey dan preferensi mereka ke channel tersebut.

Sekarang, data pelanggan ini harus memandu program marketing Anda di semua channel. Itulah marketing data-driven yang dipersonalisasi.

Jadi jika perusahaan travel memiliki pandangan terpadu tentang pelanggan, harusnya sudah pasti diketahui bahwa pelanggan di atas tadi telah membeli paket tersebut dan dapat menghindari pengiriman penawaran diskon tersebut. Sebenarnya, mereka bisa meraih kesempatan ini untuk meningkatkan lifetime value dengan cross selling dan up selling.

Netcore Smartech, full-stack omni-channel marketing automation platform kami menawarkan layanan ahli untuk membantu Anda mengatasi tantangan tersebut.

Ingin mencoba? Bicaralah dengan Marketing Technology expert kami sekarang juga!

Tingkatkan Efisiensi Call Centre Anda Melalui Marketing Automation

“Menjadi manusia di dunia digital adalah tentang membangun dunia digital untuk manusia”, kata Andrew Keen.

Saat ini, hampir tidak ada yang tidak bisa dilakukan melalui internet – mulai dari membeli sayuran hingga memesan hotel di beberapa penjuru dunia. Banyak industri seperti e-commerce, travel, dan lain-lain sudah digital, transaksi E2E (end-to-end) terjadi secara online. Namun, ada beberapa industri seperti Reksa Dana dan Asuransi, dimana pelanggan masih mencari keterlibatan personil manusia.

Misalnya, calon pelanggan polis asuransi akan tetap memerlukan konsultasi dan pembicaraan dengan service executive sebelum memutuskan untuk membeli polis asuransi tersebut atau tidak.

Industri seperti ini menghadapi tantangan sehari-hari untuk mengaduk-aduk lead aneh dan menjangkau potensi yang ada sedini mungkin, untuk memastikan konversi yang baik.

Mari kita pertimbangkan satu scenario seperti itu: Perusahaan asuransi terkemuka mendapat lead melalui formulir online dimana kontak menyediakan nama, nomor ponsel, dan rincian kutipan terkait lainnya.

Semua kontak yang telah menyatakan ketertarikannya pada penawaran, dihubungi oleh tim call center berdasarkan first come first serve. Tantangan terbesar di sini adalah bahwa, dari semua panggilan yang dilakukan ke lead, kira-kira 50% dari mereka dapat dihubungi sementara sisanya entah direject, dialihkan, nomor tidak valid, nomor salah, dll.

Eksekutif call center menghabiskan banyak usaha untuk menelepon beberapa kali, namun tidak mendapat tanggapan positif. Sangat penting untuk menjangkau mereka on time karena adanya delay meningkatkan peluang pada missing out dalam lead sebagai ancaman ‘hilangnya ketertarikan’ atau ‘kalah dalam persaingan’ selalu mengancam. Biasanya brand membutuhkan waktu hingga 24 jam untuk menjangkau prospek, kecuali mereka punya pasukan call center yang besar.

Bagaimana Automation dapat membantu disini?

Karena verifikasi lead ini terjadi melalui telepon, brand dapat mempertimbangkan memiliki Interactive Voice Response (IVR) sebagai solusi.

Script IVR bisa seperti contoh berikut ini – “Dear Customer, terima kasih telah menunjukan ketertarikan terhadap produk kami. Jika Anda ingin berbicara kepada eksekutif customer center kami hari ini, maka Tekan 1. Jika Anda ingin berbicara dengan mereka besok maka Tekan 2. Jika Anda telah berbicara dengan eksekutif kami, maka silahkan hubungi kapan saja untuk bantuan. Terima kasih.

Lihatlah alur langkahnya.

Mereka yang memilih untuk berbicara hari ini, dapat diberi tag di bawah daftar ‘Prioritas Super’ dan harus segera dipanggil, sementara mereka yang menekan 2 harus dihubungi keesokan harinya.

Mengadopsi alur kerja otomatis alih-alih menghubungi setiap lead secara manual dapat memberikan lima manfaat langsung ini:

  1. Karena semua Customer dijangkau segera melalui IVR, masalah nomor tidak valid/salah nomor dapat teratasi dengan mudah dan cepat.
  2. Anda dapat menetapkan skor kepada prospek, berdasarkan pada tingkat minat yang mereka tunjukan.
  3. Efisiensi call center meningkat sangat tinggi, membantu mereka memberikan layanan berkualitas kepada pelanggan maupun prioritas.
  4. Biaya IVR biasanya 1/5 dari biaya biaya panggilan call center. Dengan demikian beralih ke otomasi membuat CBR (Cost to Benefit Review) cukup jelas.
  5. Apalagi brand bisa mengkustomisasi script IVR berdasarkan tahapan kontak drop out. Dengan demikian komunikasi menjadi lebih relevan dan berdampak.

Selain itu, semua kontak yang tidak dapat dijangkau karena nomor ponsel yang salah atau tidak valid, masih dapat dicapai melalui saluran komunikasi lainnya seperti Browser Push Notifications atau email (asalkan brand tersebut memiliki ID email dan atau token ID browser). Begitu merek mendapatkan nomor ponsel, call center bisa menjangkau mereka seperti yang disarankan pada alur di atas. Mengadopsi metode ini akan membantu menghemat waktu dan upaya tim call center yang dihabiskan untuk mencoba terhubung ke kontak dengan nomor ponsel yang salah / tidak valid.

Layanan Martech Netcore membantu perusahaan dengan solusi seperti ini untuk meningkatkan komunikasi marketing mereka. Solusi kami sangat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis. Icing pada kue adalah kekuatan beberapa saluran komunikasi di Netcore Smartech (solusi otomasi pemasaran kami), yang membuat implementasi lancar dan mulus. Yang menyenangkan adalah kemampuan pada berbagai channel komunikasi di Netccore Smartech (solusi marketing automation kami), yang membuat implementasi lancar dan mulus.

Kepikiran untuk mencoba? Hubungi experts kami hari ini!

Mengapa Industri Ritel Harus Mengadopsi Browser Push Notifications Secepatnya!

Baru-baru ini, ketika saya harus membeli sepasang kacamata, saya memeriksa frame brand terkemuka di situsnya, dan kemudian pergi ke toko fisik mereka untuk menegaskan kembali apakah itu sesuai untuk saya. Saya menyelesaikan frame itu di toko, namun memesan secara online karena saya mendapatkan penawaran diskon 10% untuk pembelian online. Banyak dari kita yang melakukannya hal serupa bukan?

Industri ritel tidak terbatas pada toko batu bata lagi. Pebisnis ritel akan go online dengan kecepatan tinggi. Dan orang-orang yang memberikan pengalaman pelanggan yang terbaik lah yang akan berhasil memenangkan loyalitas pelanggan.

Meskipun e-commerce adalah sebuah persaingan ketat bagi ritel online, keuntungan terbesar yang dimiliki pebisnis ritel adalah keberadaannya offline dan juga online. Sementara strategi marketing offline tradisional sudah ada di dalam kit mereka, mereka memiliki perangkat MarTech baru untuk menghasilkan prospek, mengkonversikannya ke pelanggan, melibatkan dan merawatnya, dan meningkatkan brand image mereka secara online. Jadi, mereka memiliki yang terbaik dari kedua dunia.

Ada banyak channel (email, SMS, voice call, dll) yang digunakan oleh marketer ritel online, satu channel yang melayani tujuan tersebut dengan sempurna adalah Browser Push Notifications (BPN). Dengan banyaknya pilihan, BPN adalah alat komunikasi yang efektif dan instan antara situs web dan pelanggan.

BPN yang paling tidak mengganggu, memiliki jangkauan yang lias, dapat dikirim ke kontak yang teridentifikasi maupun anonym secara real time, lebih mudah diimplementasikan, dan memiliki CTR tertinggi. Sementara semua manfaat ini ada dan industry seperti BFSI, e-commerce dan perjalanan, sudah menuai keuntungan, industry ritel harus mengadopsi BPN untuk alasan spesifik yang disebutkan di sini:

  • Notifikasi berbasis lokasi: Bayangkan, Anda berada di pusat perbelanjaan, menjelajah internet untuk mencari tempat makan yang baik, dan di sana Anda melihat BPN dari brand favorit Anda dengan mengatakan, “Kebahagiaan dijual di toko terdekat Anda hari ini!”. Akankah Anda tidak bersemangat untuk mengunjungi toko di mall? Hampir 50% pembeli cenderung lebih engaged saat diberi update berbasis lokasi. Dari semua data perilaku pelanggan yang dikumpulkan dalam aplikasi marketing Anda, sangat mungkin untuk membuat segmen pengguna berdasarkan minat dan lokasi mereka, yang pada akhirnya memungkinkan untuk memberikan notifikasi yang telah dipersonalisasi. Penargetan kontekstual adalah langkah pertama memastikan bahwa komunikasi Anda relevan.
  • Arahkan kontak Anda ke toko online maupun offline – Keunikan BPN adalah satu-satunya cara untuk Anda dapat mengarahkan pelanggan Anda ke toko online ataupun offline Anda. Jika BPN dikirim secara real time berdasarkan lokasi pelanggan saat ini, kemungkinan kontak tersebut mungkin langsung masuk ke toko Anda. BPN yang sama juga bisa menarik pelanggan untuk mengunjungi situs webnya. Sekali tepuk dua lalat kena!
  • Notifikasi instan: Menawarkan engagement pengguna yang context-based dan dipersonalisasi berdasarkan pada perilaku konsumen online yang memerlukan segmentasi cerdas berdasarkan lokasi, pencarian, waktu yang dihabiskan di website, atau demografis. Namun, komunikasi bisa mengumpulkan hasil yang diinginkan hanya jika dilihat dan ditindaklanjuti seketika. Misalnya BPN pengabaian cart akan mendapatkan hasil yang lebih cepat bila dibandingkan dengan email pengabaian cart. BPN adalah cara terbaikm percayalah!
  • Seamless Experience: Menggabungkan semua yang dikatakan di atas, untuk memberikan pengalaman online dan offline yang konsisten dan lancar kepada pelanggan, kita perlu selalu Bersama dengan pelanggan setiap waktu. Dan seperti yang sudah disebutkan, BPN dikirim langsung ketika kontak Anda aktif di website.

Didukung dengan tampilan kontak yang terpadu, pebisnis ritel dapat memanfaatkan teknologi marketing terbaik dan memanfaatkan potensi tak terbatas yang mereka miliki. Mulailah dengan BPN hari ini!

5 R dalam E-Commerce dan Browser Push Notifications

“Kami melihat pelanggan kami sebagai tamu undangan dalam sebuah pesta, dan kami adalah tuan rumah. Tugas kami setiap hari membuat setiap aspek penting dari customer experience menjadi sedikit lebih baik.” Kutipan oleh Jeff Bezos, Founder of Amazon.com. Kutipan tersebut sangat tepat untuk organisasi manapun.

Konsumen online akan tumbuh menjadi 1,623 miliar pada 2018 dari 1,079 miliar pada 2013, menurut United Nations Conference on Trade and Development.

Di kerumunan sekitar 1,7 juta situs web e-commerce di internet yang terus memberi Anda persaingan, dan mencoba menarik perhatian pelanggan Anda, Anda harus tetap berada di depan.

Dengan munculnya Browser Push Notifications yang ramah multi-device, mudah dikirim, mudah disesuaikan dan mudah digunakan, Anda akan memiliki alat yang dapat menumbuhkan bisnis e-commerce Anda. Berikut adalah 5 cara agar channel ini bisa mempermudah pekerjaan Anda.

  1. Reward – Samir adalah pembeli dengan frekuensi yang lumayan sering di situs Anda. Biasanya dia membeli buku dan pakaian jadi setidaknya dua kali dalam sebulan. Kirimi dia penawaran dan diskon khusus saat dia tidak sedang berada di situs Anda. Tunjukkan kepadanya Browser Push Notifications yang dipersonalisasi untuk buku yang baru dirilis atau sale pada produk pakaian jadi. Berikan dia reward untuk menghargai kesetiaannya.

  1. Recall – Riya adalah pelaku belanja online yang bersemangat. Dia sering menjelajahi berbagai situs web e-commerce untuk memastikan dia mendapatkan penawaran terbaik untuk apa pun yang dia beli. Bagi pelanggan seperti dia, akan sangat penting untuk menjadi top of mind baginya untuk memastikan dia tidak melupakan Anda. Tingkatkan daya ingat (recall) brand Anda melalui Browser Push Notifications saat dia tidak sedang di situs web Anda.

  1. Retarget – Sid memeriksa sepatu lari di situs Anda dan menambahkannya ke cart-nya. Dia kemudian mencari referensi mengenai ulasan tentang produk tersebut pada situs lain. Kemungkinan besar dia akan lupa untuk check out kecuali jika Anda mengingatkannya. Bagi pelanggan seperti Sid yang membentuk sebagian besar basis pelanggan online yang mengundurkan diri sebelum check out, cara apa lagi yang lebih baik dari Browser Push Notifications untuk retarget mereka?

  1. Re-engage – Sonia telah menjadi pengunjung dan pembeli tetap di situs Anda. Hampir setiap hari, dia melihat-lihat barang dari berbagai kategori. Tapi sudah seminggu dia belum datang ke situs Anda. Pastinya Anda ingin re-engage Sonia dan pelanggan lain yang seperti dirinya bukan? Tunjukkan penawaran menarik dalam kategori kesukaannya dan bawalah kembali ke situs web Anda.

  1. Retain – Sementara, Rahul adalah pengunjung regular di situs Anda, Anda tau bahwa dia memiliki banyak pilihan di luar sana. Anda harus waspada dan cukup hati-hati untuk memastikan bahwa Anda tidak kehilangan dia dan pelanggan lainnya yang seperti dia. Retain mereka melalui strategic marketing. Buat mereka kembali kepada Anda melalui pesan retensi yang terencana dengan baik. Tidak ada channel offsite lainnya yang sama powerfulnya dengan Browser Push Notifications.

Well, ini tentunya bukan list yang lengkap. Masih banyak lagi yang dapat Anda lakukan dengan Browser Push Notifications untuk mendorong bisnis situs e-commerce Anda, tunggu saja kelanjutannya!

 

Mengapa Email Deliverability Vital untuk Tiap Strategi Email Marketing

Jika restoran takeaway lokal Anda mengantarkan makanan ke tempat Anda dengan benar, dan jika semua ini terjadi dengan cepat tanpa ada kesalahan, maka pengirimannya dilakukan dengan cara yang benar. Tapi katakanlah, paket Anda dikirim ke alamat yang salah atau mereka tidak bisa menentuka lokasi Anda dan paket Anda dikembalikan, maka tidak ada gunanya memiliki basis pelanggan, karena restoran tidak dapat mengantarkan produk kepada Anda. Email Deliverability memiliki konsep yang sama seperti pengiriman paket.

Ketika email Anda dikirim ke inbox pelanggan yang tepat dan pada saat yang tepat, maka deliverability email Anda akan berkembang. Email Deliverability sangat diperlukan untuk tujuan email marketing Anda. Inilah alasannya:

  1. User yang membaca email Anda lebih cenderung membeli:

Yang satu ini cukup lurus. Semakin sering email Anda masuk ke inbox user Anda, semakin tinggi kemungkinan mereka membeli produk Anda atau mengunjungi situs web Anda.

Di sinilah deliverability email akan sangat menguntungkan Anda. Meskipun beberapa channel marketing lain sedang naik daun, email masih menjadi nomor satu untuk ROI bagi marketer. Jadi, semakin banyak email yang dibaca, makin banyak engagement dari pelanggan setia Anda. Yang membawa kita ke titik berikutnya …..

  1. Engagement yang lebih baik dengan pelanggan = Lebih banyak ROI

Saat Anda mengirim email, campaign dan penawaran kepada pelanggan Anda, Anda akan menemukan banyak dari mereka yang tertarik dengan setiap tawaran Anda. Mereka adalah engagers yang apabila tidak membeli maka akan memeriksa semua penawaran terbaru Anda. Membangun kultus berikut sangat penting, karena menciptakan “engagement” – kata kunci untuk marketer. Semakin banyak pelanggan yang engaged, semakin tinggi kemungkinan mereka menjadi bagian dalam ROI dalam hal keuntungan.

  1. Deliverability membantu meningkatkan basis pelanggan Anda:

User yang tidak aktif, saya mengawasi Anda *mengedipkan mata*

Bila kiriman Anda masuk dengan baik dan pelanggan setia Anda engaged, maka inilah saatnya mengirim email engagement kembali ke pelanggan yang tidak aktif Anda, orang-orang yang belum yakin, “Apakah Anda yakin tidak tertarik?!”.

Deliverability akan membantu Anda menghubungi mereka begitu reputasi pengiriman Anda meningkat oleh ISP Anda. Bahkan jika beberapa dari jumlah itu menjadi pelanggan Anda, ini adalah keuntungan besar bagi brand Anda. Hal tersebut memperkuat daya Tarik Anda dan Anda bisa menjangkau basis yang lebih luas. Lebih banyak pelanggan jelas berhubungan dengan bisnis yang lebih banyak.

  1. Jaga agar tetap setia:

Tujuan mengirim lebih banyak email promosi ke basis pelanggan Anda adalah dengan membuat mereka terus kembali lagi. Bagaimanapun, jika campaign Anda tidak relevan, maka tujuan Anda tidak sesuai dengan apa yang ingin Anda capai. Pelanggan setia adalah orang-orang yang akan selalu membuka email Anda, open rate *tos*, yang akan mengklik dan mungkin mengunjungi situs Anda untuk membeli lebih banyak. Mereka membuat bisnis Anda tetap berjalan, jadi jangan pernah kehilangan mereka!

Namun untuk tetap merawat mereka, perlakukan mereka secara spesial layaknya VIP, Anda perlu menyesuaikan campaign email Anda untuk mereka dan melakukannya secara konsisten.

Deliverability membantu Anda dalam mencapai hal tersebut, dengan memasukan email Anda ke inbox mereka dan mendapatkan perhatian mereka. Ingat, tidak ada yang memeriksa folder spam!

  1. Uplifting brand awareness Anda:

Perusahaan Anda sebagai brand, mendapat dorongan besar ketika Anda menekan semua inbox pelanggan Anda. Jika itu adalah rangkaian produk baru yang Anda punya, atau menjual produk lama dengan harga diskon, atau jika brand Anda berinovasi, pelanggan Anda akan tahu melalui campaign Anda. Inboxing adalah cara pasti untuk membuat pelanggan Anda terkoneksi dengan brand Anda.

Pentingnya Email Deliverability tidak akan pernah menjadi lebih penting seperti saat sekarang ini. Menurut laporan, deliverability secara global adalah 80%. Kekuatan email berpotensi membawa brand ke ketinggian yang lebih tinggi hanya dengan mengirimkan campaign dan promosi yang relevan. Prosesnya tidak selalu mulus untuk mendapatkan lebih banyak konversi dari strategi email marketing Anda.

Email Deliverability adalah masalah yang kompleks dengan metode otentikasi email dan banyak parameter lainnya, yang membuatnya semakin menarik. Namun demikian, itu harus menjadi pusat email marketing perusahaan dan ESP mencoba mengirimkan email mereka dan untuk mengembangkan daya tarik dari basis pengguna klien mereka.

Ini adalah bagian 1 dari rangkaian praktik Email Deliverability, part 2 dari seri ini akan berfokus pada praktik dan kiat inovatif untuk meningkatkan Email Deliverability.

6 Kualitas Teratas Marketing Technologists [Men of Technology]

Secara tradisional, pakar marketing dan advertising sangat inovatif dalam menghasilkan rencana ideal untuk membangun product interest dan mendapatkan prospek potensial. Tapi penetrasi digital pada skala tertentu, tidak hanya memodifikasi marketing secara keseluruhan namun juga telah mengembangkan kebutuhan khusus akan jenis pakar marketing: Pakar Marketing Technology (Men of Marketing & Technology).

Pakar marketing teknologi tersebut adalah jenis orang-orang langka yang bisa menjadi kreatif dan inovatif sekaligus, yang memahami kebutuhan untuk menghasilkan rencana digital strategis dan secara konsisten memastikan ROI yang hebat dengan terus menganalisis dan memperbaiki solusi mereka.

Berikut adalah 6 kualitas teratas yang harus Anda cari pada Marketing Technologist:

  1. Strategic Planner:

Seorang Marketing Technologist memastikan bahwa sasaran bisnis klien selaras dengan inovasi teknologi dan gagasan pemasaran yang mereka bagikan. Selain memahami kebutuhan klien dari awal dan membangun rencana progresif strategis untuk mereka, Marketing Technologist juga memastikan bahwa proyek dan campaign dijalankan tepat waktu. Konsisten dan gigih dalam hal memberikan ide out-of-the-box sekarang adalah sifat alami kedua dari tiap Marketing Technologist.

Menganalisis dan mengoptimalkan campaign adalah salah satu tanggung jawab utama – membantu menciptakan smart segments, mengoptimalkan frekuensi dan kualitas campaign, sehingga memberikan ROI yang baik.

 

  1. Consistent Role-Player:

Marketing Technologist konsisten berbagi gagasan, analisa, konsultansi teknologi dan terkadang, bahkan konsultasi bisnis. Smart workshop tentang best practices dan inovasi terbaru dilakukan oleh para technologists setiap bulan atau setiap kuartal, untuk menyelaraskan klien dengan aset digital terbaru mereka.

Sebagai mitra strategi, marketing technologist juga mengedarkan “idea book” kepada semua klien setiap bulan sekali yang mencakup calendar events dan gagasan terkait dalam bulan tersebut. Ini membantu klien untuk merencanakan campaign mereka terlebih dulu, sehingga memberi pelanggan sebuah true experience.

 

  1. “Make it Happen” motto

Marketing Krypton” mungkin ada, namun Men of Technology pasti akan mengatasi kelemahannya dan menyelesaikan banyak hal bahkan jika mereka harus bekerja ekstra.

Akan selalu ada motto dalam menyelesaikan segala sesuatunya, bahkan jika memerlukan kerja ekstra, seorang marketing technologist memastikan dia memberikan pengalaman yang memenangkan penghargaan diikuti oleh hasil yang luar biasa.

 

  1. Creative Human:

Seorang Marketing Technologist memiliki bakat seorang artist juga scientist. Apa bagusnya seorang marketing technologist jika dia tidak bisa men-drive tanpa actionable strategy dan out-of-the-box.

 

  1. All-time Leader:

Seorang Marketing Technologist juga merupakan technological & strategic leader, yang membantu Anda menyetir dan membawa Anda ke output yang Anda inginkan. Dia dapat memungkinkan yang tidak mungkin.

 

  1. Excellent Mentor

Dapat menjadi aset besar jika memiliki Marketing Technologist bekerja dengan organisasi Anda. Dia tidak hanya menjadi mentor tapi juga akan menghasilkan pekerjaan terbaik dengan tim marketing Anda.

 

Grup Marketing Technologist di Netcore memiliki semua kualitas yang disebutkan di atas.

Jika Anda mencari ide untuk meningkatkan bisnis Anda di dunia digital, hubungi Marketing Technologist sekarang juga!

 

Catatan: Kata “Men” dalam judul menyiratkan pria dan wanita, dan manusia secara keseluruhan.

66 Metric Paling Penting Yang Harus Marketer Ukur Melalui Berbagai Channel

Seorang teman saya sedang dalam program penurunan berat badan, mengikuti diet ketat dan olahraga. Dia menyimpan bagan rincian tentang berapa banyak kalori yang dia konsumsi dan bakar, jumlah tidur yang dia dapatkan, jumlah langkah, berat badannya, dan banyak hal lainnya. Ketika ditanya, apa kebutuhan dari begitu banyak data, katanya, “Semua data ini adalah data yang dapat ditindaklanjuti yang membantu saya tetap berada di jalur yang tepat dan mengukur usaha dan hasilnya.”

Hal tersebut juga berlaku untuk marketer. Untuk semua usaha dan investasi yang Anda lakukan terhadap strategi marketing Anda, Anda harus tahu apakah semua itu efektif atau tidak. Melacak dan mengukur berbagai metric secara aktif yang menunjukan keefektifan usaha Anda sangatlah penting. Kecuali Anda yakin bahwa Anda berada di jalur yang benar, bagaimana Anda bisa melakukannya?

Ketika mengembangkan sebuah strategi marketing online, ada banyak data yang tersedia untuk Anda. Data ini sering dirinci dan mudah diakses. Namun, karena tidak semua data tersebut berguna, Anda perlu tahu apa yang harus diukur dan bagaimana menggunakannya, untuk membuat keputusan tentang marketing online Anda. Jadi, inilah daftar metric terpenting di channel yang harus Anda ukur.

Channel

Number of Metrics
Browser Push Notification 14
SMS 6
Voice 4
Email 14
Push Notification 15
In-App Message 5
App Engagement 8
Total 66

 

Browser Push Notifications

  1. Jumlah notifikasi yang dipublikasikan kepada pelanggan
  2. Acceptance Rate (jumlah dari pengunjung yang setuju untuk menerima notifikasi)
  3. Frekuensi dari notifikasi yang dikirim
  4. Jumlah keseluruhan dari unsubscribes
  5. Jumlah dari notifikasi yang terkirim
  6. Click-through Rate (CTR)
  7. Halaman yang dikunjungi via notifikasi
  8. Waktu yang dihabiskan pada halaman yang dikunjungi via notifikasi
  9. Jumlah konversi
  10. Waktu pengiriman efektif
  11. Re-engagement rate
  12. Chrun rate
  13. Kinerja website via UTM
  14. Jenis perangkat dan browser

 

SMS

  1. Delivery Rate: jumlah dari subscriber yang menerima pesan vs. jumlah subscriber yang Anda kirimi pesan
  2. Click through rate: jumlah dari subscriber yang meng-klik link pada pesan Anda
  3. Click per message: jumlah dari subscriber yang meng-klik link lebih dari sekali pada pesan Anda
  4. Coupon redemption rate: gunakan kode kupon untuk memahami seberapa sering orang me-redeem kupon yang dikirimkan melalui seluler
  5. Revenue per message: ambil jumlah total pendapatan yang dihasilkan oleh campaign Anda dan bagi dengan total jumlah pesan yang dikirim
  6. Call tracking: jumlah dari subscriber yang memberikan missed call ketika Anda mengirim pesan promosi baru dengan nomor missed call unik

 

Voice

  1. MOU: Minutes of Usage
  2. Rerata durasi panggilan
  3. Jumlah panggilan
  4. Rerata tekan tombol

 

Email

  1. Open rate
  2. Click-through rate
  3. Unsubscribe rate
  4. Spam complaint rate: persentase dari total spam yang ditandai dari total email yang terkirim
  5. Bounce rate: persentase dari pesan yang tidak terkirim
  6. Delivery rate: email dikirim vs email terkirim
  7. Site traffic with link tracking
  8. Time on site after click through
  9. Average time before purchase: waktu antara email dikirim vs pembelian actual oleh pengguna tersebut
  10. List growth rate
  11. Cost per lead
  12. Social growth rate
  13. Conversion rate: persentase penerima email yang meng-klik link pada email dan menyelesaikan action yang diinginkanm seperti mengisi formulir atau membeli produk
  14. Email share / forward rate

 

Push Notification

  1. Published rate
  2. Delivered rate
  3. Open rate
  4. Interaction rate
  5. App launched via notification
  6. Time on app after certain notification
  7. Frequency of notifications sent
  8. Daily active users
  9. Number of time open rate
  10. App performance tracking via UTM
  11. Device type
  12. Make type
  13. Model type
  14. OS type

 

App Engagement

  1. Retention rate
  2. Churn rate
  3. Daily Active Users (DAU)
  4. Monthly Active Users (MAU)
  5. Daily session per DAU
  6. Engagement stickiness: DAU / MAU
  7. Life time value
  8. Cost per acquisition

 

In-App Message

  1. Impression rate
  2. Click rate
  3. Conversion rate
  4. Subsequent time in app
  5. Subsequent number of sessions

 

Setelah Anda dipersenjatai dengan metric yang dapat ditindaklanjuti tersebut, Anda dapat:

  1. Menggunakan budget digital marketing Anda secara efisien
  2. Membuat aktivitas sales lebih efektif dengan meningkatkan conversion rates
  3. Memilih channel yang tepat untuk menjangkau target audiens Anda
  4. Membuat keputusan campaign yang lebih efektif
  5. Meningkatkan ROI Anda

 

Jadi, bersahabatlah dengan metric-metric tersebut, dan biarkan angka membantu Anda mencapai tujuan!

Butuh bantuan? Bicaralah dengan Pakar Marketing Technology kami sekarang juga!

Browser Push Notifications – Lebih Powerful Dari Sebelumnya

Browser Push Notifications (BPN), tidak ada marketer yang tidak menyadari kemampuan luar biasa yang dimiliki BPN sebagai channel. Channel ini telah menciptakan tempat khusus sendiri dalam dunia marketing.

Teknologi memang selalu menciptakan yang terbaik!

Sekarang Anda bisa melakukan lebih banyak hal dengan Browser Push Notifications, lebih dari yang Anda pikirkan.

  1. Browser Push Notifications yang dipersonalisasi – Anda sekarang dapat mempersonalisasi pesan dan juga judul notifikasi. Bukankan itu keren? Bila kontak Anda melihat pesan yang ditujukan kepada mereka dengan nama mereka, bukankah itu membuat mereka merasa senang dan t­ergoda untuk mengklik CTA? Tentu saja! BPN yang dipersonalisasi dapat memperoleh tingkat konversi yang lebih tinggi dan retensi pelanggan yang lebih baik. Buat campaign yang dipersonalisasi untuk memanggil kembali pelanggan Anda, mendorong mereka untuk mempertimbangkan kembali cart yang telah mereka tinggalkan, bujuk mereka untuk memeriksa penurunan harga di lini produk favorit mereka.
  2. Sembunyikan / Tunjukan Browser Push Notifications – Anda tentu tidak ingin mengganggu kontak Anda dengan menunjukan notifikasi yang menghalangi tindakan mereka di internet. Anda dapat memilih untuk menyembunyikan pesan secara otomatis setelah jangka waktu tertentu jika kontak tersebut tidak diaktifkan. Terkadang Anda hanya perlu melepaskan dan mencoba lebih baik lain kali.
  3. Berikan waktu untuk live pada BPN – Dari setiap pesan yang Anda kirimkan, kontak Anda mungkin tidak selalu siap membacanya. Anda mungkin harus menunggu. Sekarang Anda dapat menetapkan durasi waktu agar notifikasi tetap aktif, seperti menunggu ketika kontak mulai aktif di internet.
  4. Katakan dengan Emoji – Bukankah sekarang adalah jaman Emoji? BPN yang biasa saja hanya dibuka sekitar 2,44 persen menurut penelitian oleh Leanplum dan App Annie. BPN yang mengandung Emoji dibuka dengan tingkat yang jauh lebih tinggi: 4,51 persen. Dapat disimpulkan, Emoji dapat membantu dalam meningkatkan engagement dengan kontak Anda. 😊
  5. Ciptakan rich BPN: Jadi, say more with less. Anda dapat menggunakan logo, gambar, dan ikon dalam pesan untuk menciptakan dampak yang kuat pada kontak Anda dan mengarahkan Click Through Rates (CTR) Anda.
  6. Lacak kinerja BPN: Apa lagi yang bisa Anda minta, jika Anda memiliki power untuk melacak BPN mana yang mengarahkan kontak ke landing page atau website Anda? Kemampuan ini akan sangat membantu Anda dalam meningkatkan campaign Anda setiap saat.

Solusi marketing automation omni-channel kami – Netcore Smartech, menawarkan semua fitur ini dan kami terus berupaya membuat fitur ini semakin hebat. Jadi, jangan ragu untuk menghubungi experts kami hari ini!

3 Cara Jitu Untuk Mencapai Tujuan Marketing Anda

Belakangan ini pelanggan dimanjakan dengan berbagai pilihan. Oleh karena itu, teori Survival of the Fittest justru lebih cocok dengan marketer di era baru seperti sekarang ini. Mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan adalah tantangan yang sulit. Seorang pelanggan dapat berpaling loyalitasnya bahkan tanpa berkedip!

Oleh karena itu, marketer saat ini mengutak-atik banyak strategi dan taktik untuk merayu basis pelanggan mereka yang berpaling. Jadi, berikut adalah 3 cara praktis dan mantra yang dapat membantu Anda mencapai tujuan Anda.

  1. Ketahui Pelanggan Anda

Apakah perlu disebutkan bahwa marketing tidak lagi merupakan proses one-to-many? Akan lebih tepat apabila menggunakan pendekatan one-to-one yang tepat. Bahkan sebelum Anda bisa berbicara dengan pelanggan Anda one-to-one, Anda harus mengenal mereka terlebih dahulu. Dan mengenal pelanggan Anda secara dekat bukanlah hal yang mudah sama sekali. Pelanggan saat ini jauh melampaui jenis marketing yang mungkin telah kita pelajari di buku manajemen. Pada kenyataanya, mungkin sangat berbeda dari yang teridentifikasi secara teoritis.

Kategorikan pelanggan secara akurat melalui segmentasi yang dipikirkan dengan baik. Pahami pelanggan Anda dengan sangat baik – dengan mengetahui secara pasti siapa mereka dengan memahami perilaku browsing, pembelian dan tindakan mereka.

  1. Bangun Lasting Relationship

Begitu Anda mengenal pelanggan dengan baik, Anda bisa mulai bekerja untuk membangun relationship. One-to-one relationship dengan pelanggan adalah hal yang harus terus dipupuk. Bila Anda tahu preferensi mereka, pada hari apa dan kapan mereka mengerjakan jenis kegiatan apa, Anda dapat menghubungi mereka sesuai dengan kebutuhannya.

Terhubung dengan mereka sesuai perilaku respons mereka dan tidak memborbardir mereka dengan pesan promosi yang tidak perlu. Dengan cara tersebut maka Anda akan mendapatkan respect mereka. Anda juga harus selalu engaged dengan mereka melalui berbagai saluran komunikasi, dengan rajin melacak aktivitas mereka, dan selalu mengirimkan konten relevan yang dipersonalisasi. Terhubunglah dengan mereka dengan tingkat yang lebih dalam!

  1. Maksimalkan Customer Lifetime Value (CLV)

Bila Anda mengenal pelanggan dengan baik, Anda dapat menjalin hubungan yang akan bertahan lama – kemudian Anda tidak hanya memenangkan kesetiaan mereka, tapi Anda juga akan memenangkan kesempatan untuk meningkatkan lifetime value mereka. Libatkan mereka di kantor dan juga di luar kantor. Kirimkan mereka informasi paling relevan yang mereka anggap useful. Tetaplah bersama mereka untuk menawarkan layanan atau produk Anda saat mereka membutuhkannya, dan tingkatkan nilai lifetime value mereka.

Marketer menjadi Marketing Technologist. Sudah saatnya untuk memanfaatkan teknologi dan membawa bisnis Anda ke level yang lebih tinggi.