Raman App Churn AI : Ketahui Alasan Pengguna Uninstall dan Tingkatkan Retensi rate Anda

Penguatan basis data secara konsisten selalu menjadi core kita dalam memberikan pengalaman customer yang berbeda-beda dalam skala besar di semua channel. Dengan hal tersebut, kita percaya salah satu channel yang paling kuat adalah mobile App. Kita menghabiskan waktu yang cukup lama untuk bisa mengembangkan secara nyata sebuah solusi yang bisa membantu Anda mempertahankan pengguna yaitu  app churn management

Coba kita lihat grafik akuisisi pelanggan di bawah ini:

Diatas sangat jelas terlihat, biaya pengeluaran dari customer cukup tinggi di App Anda.

Namun, bagaimana jika Anda ingin mengembangkan bisnis Anda tanpa menambah budget team marketing Anda?

Riset Bain & Company mengatakan bahwa tingkat retensi pengguna hanya dapat ditingkatkan 5% dan dapat meningkatkan keuntungan Anda sebesar 25% hingga 95%.

Untuk mempertahankan pengguna sendiri, Anda perlu melihat berapa banyak pengguna yang berhenti menggunakan aplikasi Anda, di mana mereka beralih ke App lain.

Jadi, bagaimana caranya Anda untuk bisa menganalisis penginstalan aplikasi dari pengguna setiap hari, setiap minggu, atau setiap bulan?

Pernahkah Anda mendengar jawaban seperti ini:

  • Monitor angka uninstall app secara teratur 
  • Cari titik penurunan pengguna 
  • Bandingkan data untuk dianalisis
  • Identifikasi penyebab churn dan lainnya

Pada kenyataannya, kita tahu, point2 diatas begitu sulit dan memakan waktu. Apalagi dalam menganalisis point monitoring uninstall app, karena didasarkan pada perilaku manusia yang tidak dapat diprediksi.

Jadi bagaimana solusinya?

Perkenalkan, AI Engine yang kita kenal dengan sebutan ‘Raman’,  memiliki data-driven yang sangat cerdas dan analitis. 

Dengan Raman perjalanan dalam memahami perilaku pengguna dan insight untuk mencegah uninstall ataupun churn bisa berjalan lancar.

Hal paling pertama dilakukan, Raman akan mengolah data pengguna app Anda dan mengklasifikasikan pengguna Anda saat ini ke dalam 5 kelompok:

  • Hari ke-0 (hari yang sama setelah download) – uninstallation
  • Hari ke-7 uninstallation
  • Hari 15 uninstallation
  • Hari 15+ uninstallation
  • Pengguna yang bertahan

Mengklasifikasikan data pengguna Anda berdasarkan periode aktivitas uninstall mereka ini akan menambahkan konteks ke data yang lebih luas nantinya. Dengan adanya segment yang relevan ini, Anda akan jauh lebih mudah untuk mengidentifikasi pola.

“Namun ini berarti analisis cohort kan?”

Coba Anda lihat grafik cohort dengan kelompok berdasarkan bulan di bawah ini:

Kelompok sederhana berdasarkan bulan akan membantu Anda mengidentifikasi pola seperti di atas: pengguna yang uninstall di bulan pertama lebih besar daripada bulan-bulan terakhir, dll 

Beberapa pertanyaan penting lainnya pun muncul,

“Bagaimana cara menggunakan informasi ini? “,” Apa yang harus saya lakukan dengan data ini? “

Untungnya, mesin AI berbasis data ‘Raman’ kita dapat membantu Anda memecah data ini lebih lanjut. Jadi, Anda tidak akan terjebak di lingkaran hitam dalam menganalisis data. 

Nah, setelah Raman mengklasifikasikan pengguna Anda tadi ke dalam 5 kelompok, dia akan membantu Anda mengungkap pola perilaku pengguna secara mendalam dan ada insight yang sangat actionable :

  1. Urutan Peristiwa

Setiap pengguna memiliki engage yang berbeda dengan aplikasi Anda. Semakin Anda memahami path atau urutan peristiwa/kejadian yang dilalui pengguna Anda menuju konversi – semakin besar kesadaran akan experience mereka, kemudian masalah yang mereka hadapi saat menggunakan aplikasi Anda, dan apa yang menyebabkan ketidakpuasannya. 

Raman membantu Anda melacak path atau urutan peristiwa yang dilakukan oleh pengguna di aplikasi Anda; lihat grafik di bawah ini dari path yang diambil oleh pengguna, termasuk dalam ‘the day 0’ pengguna yang sudah uninstall:

Dengan grafik ‘Urutan Peristiwa’ diatas yang mendetail ini, Anda dapat memahami bahwa ada dua aktivitas dilakukan secara umum, yaitu ‘browsing’ dan ‘page view’ oleh pengguna Anda yang termasuk dalam bucket ‘Day 0 uninstallation’. 

Dengan setiap aktivitas, Raman memberikan kepada Anda analisis path yang terperinci tentang pengguna Anda. 

Misalnya:

Pengguna yang mendaftar di aplikasi Anda dan kemudian mulai menjelajahi konten – uninstall aplikasi Anda pada hari yang sama. 

Raman insight ini membantu Anda memahami bahwa pengguna Anda tidak dapat dengan mudah menjelajahi dan menemukan konten yang menarik, sehingga mendorong mereka untuk langsung uninstall. 

Kalau begini, smart marketer Anda harus coba berikan panduan app atau rekomendasi konten yang dipersonalisasi. Namun, masalahnya, konten mana yang harus direkomendasikan ? Tenang, Raman juga bisa melakukannya.

  • Membedakan Peristiwa 

Raman mengidentifikasi peristiwa berbeda yang dilakukan oleh ‘Pengguna yang mempertahankan’ vs. pengguna ‘Hari ke 0 uninstall’ .

Misalnya: 

Dalam kasus aplikasi ‘OTT’, Raman akan membantu Anda mengidentifikasi peristiwa yang berbeda yang dilakukan oleh dua segmen; lihat contoh peristiwa di bawah ini:

Dengan insight diatas, Anda dapat dengan mudah mengidentifikasi bahwa pengguna mempunyai aktivitas berbeda yaitu ada yang view film komedi dan aksi lebih lama, dan lainnya. Anda juga dapat bertindak berdasarkan insight ini dengan mengirimkan rekomendasi konten-konten film komedi atau aksi kepada pengguna Anda untuk meningkatkan aplikasi. 

Lihat, bagaimana Raman membantu Anda cover semua basis kan?

  • Segmentasi

Seiring dengan pemahaman tentang perilaku pengguna di aplikasi Anda, penting untuk mengklasifikasikan semua pengguna Anda ke dalam segmen untuk menemukan kemungkinan perilaku mereka sejalan dengan tujuan bisnis Anda. 

Berdasarkan niat pengguna untuk melakukan konversi activity seperti membeli, berlangganan, dll. Dan peristiwa pembeda yang dilakukan oleh mereka seperti ‘tambahkan ke wish list,’ tambahkan ke keranjang ‘, dll; Raman dapat segmentasi pengguna Anda dan memberi Anda insight yang dapat ditindaklanjuti ke dalam perilaku mereka yang paling mungkin sehubungan dengan KPI Anda.

Misalnya:

Lihat tabel di bawah ini, Raman telah mengelompokkan pengguna Anda ‘Loyalis’, ‘Penggemar Awal’, ‘Tertarik’, dan ‘Sisi Pembeli’. Dia selanjutnya memberikan hitungan tiap segmen dan uninstal. 

Katakanlah KPI Anda adalah untuk mengidentifikasi pembeli dan pengguna yang mungkin akan mencopot pemasangan. Raman akan membantu Anda mengidentifikasi mereka, seperti ini:

Dengan segmentasi pengguna, pemasar seluler dapat memaksimalkan anggaran kampanye mereka dengan menargetkan pengguna yang tepat. 

Sekarang Anda dapat berbicara langsung dengan mereka yang kemungkinan besar berkonversi, tanpa membuang-buang uang untuk tayangan atau pengguna yang bahkan belum siap untuk terlibat. 

Dan, Anda dapat mempersonalisasi kampanye pemasaran dan prospek untuk lebih efektif dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan sehingga membuat pengguna kembali lagi! 

Cegah CAC melampaui CLTV Anda!

Pengguna saat ini adalah sumber informasi Anda yang tak ternilai harganya. 

Mengurangi CAC Anda, meningkatkan CLTV Anda, dan meningkatkan retensi pengguna harus menjadi tujuan akhir Anda. Namun, Anda tidak dapat berhenti di situ jika Anda ingin mempertahankan pengguna yang kesulitan dalam jangka panjang. 

Perubahan teknologi, kebiasaan, perilaku, kebutuhan, dan harapan pengguna Anda akan berubah. Sementara Anda berfokus pada peningkatan aplikasi Anda, memperbaiki bug, dan membuat aplikasi kickass untuk menyelesaikan masalah pengguna Anda?

Raman, dia akan mendukung Anda serta memastikan aplikasi Anda menjadi kebutuhan utama dalam hidup mereka.

User Install – Uninstall App, Apa yang harus dilakukan?

Berapa banyak aplikasi yang Anda miliki di Smartphone Anda saat ini? Tentu banyak ya. Kalau saya, hampir 100. Beberapa aplikasi adalah bawaan sistem yang sudah diinstal sebelumnya di perangkat saya, sementara hampir 70 lain adalah yang telah saya download selama ini. Selain itu, saya juga biasanya mengunduh hampir 5-6 aplikasi baru setiap minggu dan bisa uninstall lagi aplikasi dalam satu atau dua hari.

Anda semua pasti sangat merasa cemas dengan suatu kebiasaan “install -uninstall” ini kan ?! Pernahkah Anda bertanya-tanya apa yang membuat Anda sendiri tetap berpegang pada beberapa aplikasi sementara Anda bisa segera menghapus aplikasi lainnya? Ketika saya coba memikirkannya, saya dapat memikirkan beberapa alasan utama mengapa saya uninstall beberapa aplikasi tersebut dengan sangat cepat:

  • Ekspektasi vs Realita Tidak sama
  • UI yang sangat berantakan
  • Kebingungan saat pertama kali menggunakan App tersebut 
  • spam – terlalu banyak pemberitahuan

Sementara sekarang, Jika kita bicara tentang ketidaksamaan antara ekspektasi pengguna dari aplikasi dan apa yang dia terima pasti lebih kepada diri individu masing-masing, dan mungkin ada aspek lain-lainnya. Hal ini lebih mudah Anda bisa diperbaiki dari segi sudut pandang engagement strategy pengguna terhadap suatu brand.

Menciptakan UI minimalis, modern, utilitarian, dan clean UI sangat butuh waktu jeda untuk bebas dari gangguan. Aplikasi seperti Cred, Medium, Spotify, dan favorit saya – Snapseed, adalah beberapa contoh keren dari desain UI yang sederhana namun sangat efektif.

Day-0 experience.

Tahukah Anda bahwa rata-rata tingkat uninstall app adalah 40% pada Hari ke 0 atau hari yang sama saat memasang aplikasi. Bayangkan jika dari awal pengguna download aplikasi tersebut dan sudah tidak menyukai fungsinya atau menjadi bingung atau keribetan dengan fitur yang tersedia, mereka tidak akan ragu-ragu untuk segera menghapus aplikasi tersebut. Selain itu, Retensi Hari ke 0 juga mempengaruhi retensi hari-hari berikutnya. 

Artinya, merancang Day 0 experience juga menjadi kunci engagement dan retensi pengguna. 

Meskipun saat ini aplikasi banyak dirancang app creator memiliki interfaces yang mudah digunakan sehingga membuat interaksi di awal aplikasi lancar. Namun ini bisa memasukkan app creator ke dalam teka teki karena lebih fokus kepada tampilan di mendatang daripada memecahkan experience awal si pengguna.

  1. Seamless Onboarding:

Salah satu cara untuk melihat ketidakpuasan pengguna dalam D0 Experience adalah dengan menyediakan seamless Onboarding- Jika pengalaman awal memulai dengan aplikasi sudah buat frustrasi, selanjutnya sudah pasti akan berpikir fungsi app lain secara umum sulit digunakan.

Apa yang dapat dilakukan app? 

Memberikan pengalaman First-Time Onboarding: Berikan tur App Anda kepada pengguna untuk pertama kalinya melalui panduan. Dan bukan hanya penelusuran, tetapi juga yang kontekstual.

  • Buat mereka menjelajahi dan menggunakan aplikasi dengan mendidik mereka secara cepat tentang proses pendaftaran, opsi masuk, fitur aplikasi utama, kode promosi pertama, dll. 
  • Pastikan pengalaman onboarding berkelas dengan tautan, yang menciptakan perjalanan pengguna yang mulus dari instal hingga konversi
  • Gunakan alur onboarding ‘progresif’ yang memungkinkan pengguna menemukan aplikasi itu sendiri dan menyajikan informasi saat mereka menggunakan aplikasi. Tampilkan langkah-langkah selanjutnya, kemudian fitur terkait berikutnya tetapi biarkan pengguna memutuskan path mereka melalui aplikasi Anda.
  • Memberikan alur onboarding pengguna yang konsisten di berbagai perangkat, sehingga pengguna mendapatkan pengalaman yang sama tanpa hambatan di seluruh perangkat.
  • Fitur Mudah ditemukan & Digunakan

Setiap pengguna membuka aplikasi dengan tujuan berbeda. Mereka akan lebih sering menggunakannya daripada tidak. Pengguna tidak peduli dengan fitur-fitur dalam aplikasi – mereka akan peduli tentang fitur apa yang dapat membantu mereka melakukan tujuannya! Pengguna menjadi sadar akan fitur ketika mereka menemukannya secara organik / tidak sengaja diarahkan tentangnya. 

Apa yang dapat dilakukan aplikasi?

Dorongan kontekstual dapat membantu memberikan panduan khusus kepada pengguna saat mereka menjelajahi aplikasi. Misalnya, pengguna menghabiskan 10 detik waktu di aplikasi Anda. Maka, arahkan pengguna tentang halaman “Hadiah/rewards” atau “halaman Penawaran lainnya” atau “tombol Telusuri”

ATAU

Untuk pengguna yang ada di aplikasi diam selama lebih dari 5 detik, Berikan arahan soft untuk memberitahu pengguna untuk menemukan penawaran menarik di pusat Pemberitahuan

Berikut adalah contoh bagaimana Meesho secara strategis menggunakan Nudges untuk memandu penggunanya menjelajahi bagian ‘Bantuan’ atau memperkenalkan pengguna baru ke halaman ‘Kategori’

Bantu pengguna menemukan dan menggunakan fitur yang dibutuhkan sehingga mereka dapat menggunakan aplikasi dengan lebih efektif. Tapi jangan berlebihan! yang tidak mengganggu atau alat informatif untuk memberikan informasi yang relevan tentang fitur Anda. Anda selalu dapat menampilkan fitur-fitur yang kurang esensial selama peluncuran aplikasi ke-2, ke-3, atau ke-4.

Faktanya, fitur dapat ditemukan melalui penelusuran atau dorongan yang sangat efektif untuk menarik perhatian pengguna ke fitur-fitur pada aplikasi baru yang “sticky” atau “excisting low adoption” yang sudah ada setelah pengguna berada di aplikasi selama beberapa hari. 

Beberapa hari yang lalu, saat menjelajahi Aplikasi Myntra, saya diperlihatkan Tooltip yang memberi tahu saya tentang Filter baru yang tersedia untuk “Bentuk Tubuh”. Jika tooltip ini tidak diperlihatkan kepada saya, saya akan langsung menggunakan filter ‘Size’ dan ‘Occasion’ yang biasa saya gunakan dan sepenuhnya mengabaikan fitur yang berguna ini.

Di sinilah penelusuran dan dorongan dapat membantu. Buat pengguna terhubung ke fitur baru sehingga mereka dapat mengekstrak nilai maksimum saat Anda meningkatkan penggunaan dan retensi aplikasi berulang.

  • Mengarahkan Pengguna ke NSM “North Star Metric” App 

Identifikasi dan tentukan behavior pengguna yang diinginkan dengan mengarah pada retensi pengguna di aplikasi, misalnya menonton 5 video dalam 30 menit pertama atau melakukan pembayaran tagihan dalam 2 jam pertama setelah menginstal aplikasi atau menambahkan 5 produk ke wishlist produk dalam satu minggu pertama setelah mengunduh app.

Setelah NSM Anda ditentukan, ini menjadi referensi Anda untuk mengoptimalkan aplikasi dan pengalaman pengguna. Ini sangat penting untuk mengetahui pada titik mana pengguna aktif akan cenderung menjadi tidak aktif, jika tidak didorong, sehingga Anda dapat menjalankan campaign yang sangat bertarget, menargetkan ulang pengguna tersebut dengan konten / penawaran yang dipersonalisasi atau mendorong mereka untuk melakukan aktivitas yang dapat memindahkan mereka dari satu bagian ke berikutnya.

Berikut ini contohnya, misal dari NSM app ojek, pengguna baru memesan setidaknya 3 perjalanan dalam 5 hari pertama setelah pemasangan aplikasi. Ini adalah cara pengguna memastikan bahwa dia kembali ke aplikasi dan memesan kembali ojek. Meskipun pengguna gagal menemukan angkutan pada awalnya. App menjalankan serangkaian arahan yang memberi tahu pengguna tentang fitur ‘Konfirmasi Otomatis’ yang tersedia yang secara otomatis nanti mencari kendaraan yang tersedia berikutnya dan mengkonfirmasi pemesanan kembali.

Buat serangkaian dorongan untuk memberikan alur navigasi seperti tutorial sehingga sebagian besar pengguna Anda dapat mengikuti alur yang paling optimal menuju konversi aplikasi Anda. Tingkatkan NSM Anda, dan, tingkatkan peluang konversi dan retensi pada aplikasi Anda. 

  • Menggunakan App Push Notifications dengan smart

Kiriman App Push Notifications yang terlalu banyak adalah hal yang benar-benar mengganggu. Tentu saya tidak butuh waktu lama untuk menghapus aplikasi yang membombardir saya dengan notif umum yang tidak tepat waktu, yang tidak bermanfaat bagi saya. 

Meskipun App Push Notifications adalah alat terbaik untuk berinteraksi dengan pengguna saat mereka offline, APN sering kali mengirim begitu saja tanpa banyak memikirkan konten atau konteksnya.

  • Notifikasi Push yang dipersonalisasi, kontekstual, tepat waktu, dan relevan dapat membuat perbedaan antara aplikasi lain dan app yang sukses. 
  • push message pada waktu yang sesuai. Dengan ini, Anda dapat memastikan bahwa komunikasi pemasaran Anda menyatu dengan baik dengan journey pengguna untuk membeli.
  • Beralih dari pemberitahuan berbasis teks umum ke yang Multimedia – Pengguna lebih cenderung menemukan manfaat dalam pemberitahuan yang menyenangkan / menghibur. Bukan konten umum melainkan kata-kata/konteks menyenangkan yang mengundang ketertarikan. 
  • Personalisasi. Personalisasi, Personalisasi. Taktik personalisasi bisa sesederhana menambahkan nama pengguna ke pesan dan serumit mengirim pemberitahuan push dengan rekomendasi produk tertentu yang dipicu berdasarkan peristiwa yang dilakukan oleh pengguna

Pesan yang tepat pada waktu yang tepat – Memahami perilaku pengguna adalah hal utama agar pengguna engage dengan push notifikasi. Memanfaatkan algoritme ML yang dapat memberikan wawasan penting dengan menganalisis data pengguna.

Selain itu, jika pengguna terus mengabaikan Notifikasi Push Aplikasi, “Reputasi Pengirim” dari Aplikasi akan sangat terpengaruh. Dan karena basis pengguna aktif meningkat dari 100 ribu menjadi beberapa juta, Aplikasi pada akhirnya dapat mulai menerima hambatan pada pengiriman APN juga.

Pelajaran yang dapat diambil? Kualitas harus utama melebihi Kuantitas – Kirimkan pemberitahuan yang lebih sedikit, kontekstual, tepat waktu untuk menjaga Reputasi Pengirim dan membuat pengguna senang dan engage.

Masalah Delivery Push Notification dan Solusi Smart Push untuk Anda

Masalah Delivery Push Notification dan Solusi Smart Push untuk Anda

Seperti diketahui, Marketer dan App Marketer akan selalu menggunakan channel yang tepat untuk menjangkau dan engage dengan pelanggan. Dan seharusnya marketer juga sudah mengetahui dengan dua faktor berikut yang memengaruhi keuntungan aplikasi Anda:

  1. Biaya akuisisi (Acquisition Cost), yang mencapai $1,75 per install, $3,52 per registration, dan $86,61 per pembelian dalam aplikasi.
  2. Biaya retensi (Retention Cost), yang diterima secara luas bahwa setiap dolar yang diinvestasikan sama kuatnya dengan lima dolar yang dihabiskan untuk akuisisi.

Dengan keuntungan nyata dari retensi dibandingkan akuisisi, tidak mengherankan jika App marketer dan marketer lain lebih memilih ke saluran yang memiliki dampak paling besar pada tingkat engagement; push notifications, yang memiliki boast up hingga 40% CTR. Dan dalam pengalaman kami Frontier Netcore, angka CTR ini dapat didorong lebih tinggi dengan notifikasi yang dipersonalisasi untuk pengguna baik dalam message maupun waktu pengiriman.

Jadi, walaupun Anda telah memakai channel yang hebat untuk terhubung ke pelanggan Anda, itu hanya efektif jika notifikasi terkirim. Dan itu adalah sumber masalah utama dalam push notifikasi. Segudang masalah lain juga bisa menurunkan tingkat pengiriman push notifikasi, sehingga membatasi potensinya.

Mengapa notifikasi push aplikasi Anda tidak terkirim?

Alasan yang paling sederhana, namun paling bermasalah, adalah notifikasi push Anda tidak terkirim ke pelanggan Anda adalah karena mereka hanya memilih untuk Opted-out. Pengalaman kita menunjukkan bahwa ada korelasi tinggi antara jenis aplikasi dan kemungkinan pengguna untuk tertarik Opting-in. Misalnya, aplikasi perbankan memiliki lebih dari 95% rasio push notification opt-in rate di seluruh perangkat, sementara e-commerce memiliki rasio yang jauh lebih rendah tingkat opt-in rate nya sekitar 60% di seluruh perangkat. Rata-rata industri untuk push notification Opt-in, di berbagai industri, adalah sekitar 91,1% untuk perangkat Android dan 43,9% untuk perangkat iOS.

Chinese OEM

Original Equipment Manufacturers (OEM) seperti Xiaomi, Vivo dan Oppo, dioptimalkan untuk fungsionalitas. Maka mereka membatasi proses latar belakang data yang berkaitan dengan aplikasi tertentu dengan tujuan untuk menghemat masa pakai baterai dan bandwidth prosesor. Akibatnya, push notifikasi dari banyak aplikasi tidak terkirim atau hanya beberapa notifikasi yang dikirimkan, karena antara link gateway push FCM dan perangkat smartphone, di latar belakang device terputus.

User sering salah mengartikan kegagalan ini karena Google notifikasi yang tidak berfungsi, padahal sebenarnya perangkatlah yang menjadi sumber masalahnya. dikutip dari artikel Android Central tentang bagaimana seseorang dapat meningkatkan pengiriman notifikasi push di Xiaomi dan artikel oleh majalah Forbes tentang meningkatkan pengiriman notifikasi push di Huawei, Xiaomi, dan Oppo , bahwa hal ini sudah menjadi hal yang umum dikeluhkan user.

Sedangkan berdasarkan pengalaman kami, kami sudah melihat bahwa tingkat pengiriman ke smartphone OEM China bisa serendah 12 sampai 20%.

Masalah Jaringan

Notifikasi push Anda mungkin tidak terkirim jika pelanggan Anda tidak terhubung ke internet, dan biasanya banyak user aplikasi tidak mengetahui. Android menggunakan Google Firebase Cloud Messaging (atau FCM, yang sebelumnya merupakan layanan pengiriman notifikasi push GCM) untuk mengirimkan notifikasi push. FCM mempertahankan idle socket connection dari perangkat Android ke server Google. Koneksi ini penting karena memungkinkan push notifikasi ditampilkan di perangkat, dan jika terganggu FCM tidak akan dapat mengirimkannya. Untuk memastikan bahwa koneksi tetap aktif, Android akan mengirimkan heartbeat selama periode waktu yang dinamis. Jika Google tidak menerima heartbeat ini, Google berasumsi bahwa koneksi rusak dan mencoba mengulang kembali. Namun, push notifikasi memiliki tanggal kedaluwarsa, yang dikenal sebagai Time to Live (TTL). Jika perangkat tidak terhubung kembali ke internet sesuai waktu, notifikasi akan tetap tidak terkirim atau tertunda.

Versi Android OS

Kami juga mengamati perbedaan yang signifikan dalam kecepatan pengiriman di antara versi OS Android. OS Android yang lama biasanya memiliki tingkat pengiriman yang jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan versi yang lebih baru. Android 10 telah mencatat tingkat pengiriman tertinggi hingga saat ini. Peningkatan ini sangat berkorelasi dengan pengoptimalan yang dilakukan pada penggunaan baterai dan peningkatan cara notifikasi diperkenalkan oleh saluran Notifikasi.

Kegagalan Gateway Pengiriman Push Notifikasi

Di Android, gateway pengiriman notifikasi push FCM / GCM menjadi perhatian utama di antara developer aplikasi. Meskipun tingkat opt-in rate lebih tinggi untuk notifikasi push di Android, pengiriman notifikasi push ke perangkat melalui gateway pengiriman push FCM / GCM secara konsisten rendah, yaitu sekitar 40-50%.

Bagaimana cara meningkatkan Delivery Rate?

Frontier Netcore telah mengembangkan empat tahap teknologi Push Amplification – Smart Push – yang menargetkan aspek infrastruktur push notifikasi yang bisa menaikan tingkat delivery rate Anda. Di sini kami menjelaskan bagaimana masing-masing tahapan ini bertindak untuk meningkatkan tingkat delivery rate Anda secara keseluruhan.

Smart Push Stage 1 – Push Amplification

Ketika masalah jaringan menguras kecepatan pengiriman notifikasi push Anda, amplifikasi traditional push bisa sangat efektif. Tahap pertama Smart Push melibatkan amplifikasi traditional push ini dan melibatkan tiga langkah berikut:

  1. Smartech SDK menghasilkan ID Unik untuk setiap pengguna untuk langsung mengirimkan Pemberitahuan App Push Notification.
  2. Dengan ID unik ini, Smartech membuat gateway pengiriman cadangan, selain GCM / FCM & APNS.
  3. Dengan mekanisme pull-back, server Smartech memicu kembali semua APN yang tidak terkirim langsung ke smartphone pengguna.

Keberhasilan amplifikasi tradisional push dapat bervariasi tetapi kami telah melihat peningkatan lebih dari 10 hingga 15%.

Smart Push Stage 2 – Xiaomi Push Gateway

Seperti disebutkan sebelumnya, Produsen Peralatan Asli China (OEM), dioptimalkan untuk fungsionalitas di atas dan di bawah OS stock Android. Tetapi mengingat bagaimana smartphone China ini mendominasi pasar India dan global, kami tidak dapat mengabaikan kebutuhan untuk fokus pada peningkatan pengiriman ke perangkat ini. Dan karenanya, tahap kedua Smart Push bekerja dengan Xiaomi Push Gateway. Smart Push akan mengirimkan notifikasi melalui Push Gateway Xiaomi, FCM (Google Firecloud Messaging) dan amplifikasi traditional push secara paralel. SDK di sisi klien akan memastikan bahwa tidak ada duplikasi notifikasi dan sekaligus meningkatkan pengiriman secara keseluruhan.

Tahap kedua Smart Push meningkatkan pengiriman ke smartphone Xiaomi hingga 70%, dan dampaknya pada tingkat pengiriman secara keseluruhan akan bergantung pada basis pengguna merek. Eksperimen kami menunjukkan angka lebih dari 7 hingga 8%.

Smart Push Tahap 3 – Delivery Booster

Masalah Jaringan juga menguras tingkat deliver yang konsisten di setiap campaign push notifikasi. Untuk mengatasinya, Frontier Netcore telah mengembangkan apa yang kami sebut ‘Delivery Booster’ – dengan potensi bisa untuk mengirimkan notifikasi ke 100% pengguna aktif Anda.

Sederhananya, kami mengambil dan menjadwalkan pemberitahuan push Anda sebelumnya. Jadi, meskipun pengguna Anda sedang offline, memiliki masalah jaringan, atau dalam mode pesawat, notifikasi Anda akan dikirimkan saat pelanggan telah aktif.

Tahap ini telah terbukti memberikan peningkatan setidaknya 7 hingga 10% untuk keseluruhan tingkat pengiriman notifikasi Anda.

Smart Push Stage 4 – “The Secret Sauce”

Dan akhirnya, kami memiliki formula rahasia – pakar pengiriman notifikasi push khusus dari Netcore. Kami telah dikenal sebagai yang terbaik di bidang email selama bertahun-tahun. Jadi kami mengambil keahlian itu dan transfer ke push notifikasi. Tim notifikasi telah menghabiskan ribuan jam bereksperimen, berinovasi, dan menerapkan di setiap tingkat notifikasi push. Upaya team kami semakin membuat keuntungan lain yang tak terbantahkan.

“The secret sauce” Smart Push akan memberi Anda peningkatan setidaknya 10 hingga 15%.

Teknologi Smart Push akan memberikan total peningkatan pengiriman Anda setidaknya 45%.

Jika itu Push Notifications atau channel lainnya, Frontier Netcore berkomitmen untuk meningkatkan ROI Anda di semua saluran. Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana kami dapat membantu, silakan hubungi kami

Cara Mudah Tingkatkan Personalisasi Email Marketing

Semua pasti mengetahui bagaimana hebatnya strategi email marketing. Namun, seberapa besar kita mengetahuinya? Data-data berikut bisa membantu Anda untuk mengetahui gambaran kehebatan email marketing:

  1. Tahun 2019, jumlah pengguna email di dunia mencapai 3,9 miliar dan diperkirakan tahun 2020 ini naik sekitar 4 miliar.
  2. 293,6 miliar email telah terkirim dan diterima di tahun 2019, sedangkan di 2020 ini, perkiraan mencapai 306.4 miliar
  3. 30% marketer seluruh dunia berkata bahwa dari semua strategi marketing, email memberikan ROI tertinggi.

Kemudian, apakah besarnya angka pengguna email yaitu 3,9 miliar berarti semua memakai email marketing untuk bekerja atau bisnis? Tentu tidak. Dan apakah besarnya volume email (terkirim dan diterima) membawa keuntungan untuk campaign Anda? Tentu tidak juga.

  • Gagasan statistik diatas bukan hanya berfokus pada angka tetapi juga fokus dalam mendapatkan insight lebih kepada pengguna. Karena data akan lebih bernilai jika kita bisa membuat insight yang relevan sehingga bisnis bisa masuk kedalamnya. Dari data diatas, Anda bisa membuat perhitungan bahwa
  1. Calon customer Anda pasti memiliki alamat email.
  2. Customer Anda juga mungkin lebih memilih mengetahui brand Anda melalui email. Menurut penelitian awal tahun 2019, 62% konsumen nyatanya memang lebih tertarik dihubungi brand perusahaan melalui email.

Walaupun begitu, biaya berinteraksi dengan pengguna melalui email juga jauh lebih murah dibandingkan dengan saluran akuisisi yang ada. Bahkan tahun 2018, setiap 1$ yang dihabiskan untuk email marketing, bisa return menghasilkan rata-rata 44$.

Terpentingnya adalah kita harus bisa memahami insight seperti apa untuk bisnis Anda. Dengan semua point dan data diatas, anda bisa membuat Langkah bahwa sebenarnya tidak ada ruginya di email marketing, banyak insight potensi yang bisa Anda dapatkan, misal mengetahui pengalaman customer di channel yang customer Anda gunakan. Kemudian, potensi untuk mengefisiensi biaya dan memberi kekuatan untuk ROI.

Jika Anda gunakan dengan cerdas, Anda dapat memanfaatkan power of email marketing

Namun, pertanyaannya adalah apa yang harus Anda lakukan untuk memastikan menggunakan channel email marketing hingga kekuatan maksimum?

Pengaruh Intelligent Technology

Teknologi selalu berada di top teratas dalam segala bidang kehidupan. Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligent (AI) dan Machine learning (ML) bukan hanya kata, melainkan dapat mengurangi hambatan dan meningkatkan peluang mencapai akurasi dengan tingkat presisi yang lebih tinggi.

AI dapat mengirimkan email yang memiliki dinamis konten. Misal seseorang sebelumnya mencari opsi sepatu, dengan AI anda dapat mengoptimalkan tingkat open & click rates yang tinggi pada produk yang sama.

AI juga dapat membantu menemukan rekomendasi terbaik untuk optimalkan brand Anda. Hal ini membantu memberikan customer memilih produk sesuai selera.

AI juga memastikan menghasilkan prediksi yang terjamin tingkat keakuratannya dari setiap nilai data yang diberikan.

Prioritaskan User Experience (UX) diatas segalanya

UX berada di garis depan setiap bisnis yang sukses. Bisnis, maupun email campaign apapun yang memprioritaskan UX akan selalu memiliki keunggulan.

Berikut ini hal hal yang perlu diperhatikan menambahkan UX di email:

Personalisasi iklan – email advertising Anda harus konsisten dan relevan dengan perilaku keseharian & kebutuhan customer. Jika customer anda ingin membeli laptop, kirimkan promosi email yang berkaitan dengan kebutuhan customer tersebut yaitu laptop.

AMP Email Teknologi —  email AMP adalah teknologi yang memungkinkan pengguna dapat memberikan interaksi dalam satu email tanpa harus mengunjungi situs web pada tab baru, sehingga bisa menjaga alur UX.

Progress kreatif–Pelanggan Anda pasti memiliki ribuan email di inbox untuk dibuka. Strategi dalam email ini membuat pelanggan Anda merasa berbeda, mereka akan click dan bahkan membagikannya kepada semua orang di jaringan. Sehingga Anda dapat mengindentifikasi lebih jauh customer experience pelanggan Anda.

Beradaptasi cepat dengan Audience

Dengan Teknologi baru telah menembus berbagai market, pelanggan juga jadi semakin didepan. Sehingga meningkatkan ekspektasi terhadap suatu brand. Tingkat adaptasi menghasilkan peluang besar untuk bisnis yang terhubung dengan pelanggan. Jika sudah seperti itu, Anda perlu mengoptimalkan email anda untuk pengguna. Semua bisnis yang mampu bersaing harus ada strategi khusus email marketing untuk setiap calon pelanggan (Audience) Anda.

Kejar Personalisasi Komunikasi Customer Anda

Mempersonalisasikan pengalaman customer Anda bisa Anda gunakan untuk memutar opini sesuai kehendak yang Anda mau. Anda dapat memberikan apa yang disukai oleh pelanggan di setiap interaksi yang dilakukan. Itulah mengapa personalisasi memberikan pengalaman pelanggan yang meningkatkan engagement di semua saluran, khususnya email.

Sumber : Digital Marketing Community

Push Notifications vs. Email: 5 Tips Untuk Membantu Anda Memilih Channel yang Tepat untuk Keterlibatan Pengguna

Pengguna saat ini tidak mengikuti perjalanan pelanggan langsung. Kami ada di dunia multi-saluran, lintas-perangkat.

Pengguna cenderung memulai perjalanan digital mereka di mana saja, kapan saja, bergerak ke arah mana pun, lebih jauh dan mundur, drop off dan melanjutkan, sesuai keinginan mereka.

Setiap poin dalam perjalanan ini adalah peluang bagi Anda untuk terlibat dengannya dan memeliharanya menuju konversi. Untuk pemasar digital seperti Anda, yang berkomitmen untuk mengarahkan tujuan bisnis melalui pemasaran yang efektif, 4 R pemasaran memang mantra untuk hidup.

Ketika datang ke saluran pemasaran, Anda disuguhkan dengan banyak pilihan. Dengan begitu banyak opsi yang tersedia, (email, SMS, pemberitahuan push, pesan dalam aplikasi, pesan web, pemberitahuan push browser), adalah wajar apabila anda kebingungan.

Sementara marketing intelligent yang digerakkan oleh AI tentu dapat membantu Anda memilih media yang paling cocok untuk membantu Anda terhubung dengan pengguna Anda melalui konten yang sangat personal dan relevan, penting bagi Anda untuk memahami penggunaan dan dampak yang saling eksklusif dari masing-masing saluran.

Kami membandingkan push notifications dengan SMS dan pesan dalam aplikasi sebelumnya. Sekarang mari kita bicara tentang bagaimana push notifications melawan saluran email yang lebih tradisional.

Push Notifications telah muncul sebagai salah satu saluran pemasaran seluler paling kuat saat ini. Di sisi lain, email, saluran pemasaran digital tertua, (baru-baru ini menginjak usia 40), masih dianggap sebagai saluran komunikasi yang selalu hijau dengan tingkat buka rata-rata 18%, di seluruh industri.

Kedua saluran memiliki kekuatan dan posisi unik dalam pencampuran pemasaran digital Anda, dan pemahaman Anda tentang bagaimana memanfaatkannya secara optimal sangat penting bagi keberhasilan upaya pemasaran Anda secara keseluruhan.

Apa Perbedaan Utama antara Email dan Push Notifications?

Anda tidak dapat menggunakan pendekatan yang sama dengan email push notifications. Berikut adalah 5 faktor yang menentukan saluran mana yang paling berhasil, kapan dan mengapa:

1. Panjang pesan Anda
Ini adalah faktor terpenting yang membantu Anda memilih di antara kedua saluran. Email dapat sepanjang atau sesingkat yang Anda inginkan, tetapi Anda hanya dapat memuat hingga 50 karakter dalam push notifications. Jadi, biarkan panjang pesan pemasaran Anda memandu Anda.

Pembaruan keluar untuk pengiriman bisa berupa push notifications, tetapi tanda terima transaksi harus dibagikan melalui email. Nawsletter, blog, pernyataan akun, formulir pendaftaran, dan konten serupa disajikan sebaiknya melalui email. Pesan yang lebih pendek seperti penawaran promosi membuat dampak lebih besar ketika dikirim sebagai push notifications.

Ingat bahwa terlepas dari seberapa panjang pesan pemasaran Anda, konten dan materi iklan Anda perlu membuat intrik dan dampak yang cukup untuk mendorong pengguna Anda ke arah tindakan lebih lanjut.

2. Urgensi pesan
Beberapa konten yang Anda kirim memerlukan perhatian atau tindakan segera dari pengguna Anda. Katakanlah, konfirmasi pemesanan perjalanan, pembaruan pengiriman keluar, pemberitahuan status pembayaran, perubahan, atau penjualan kilat yang tersedia selama beberapa jam. Push Notifications sebagai saluran dirancang untuk mendorong dan mengarahkan tindakan pengguna, disampaikan pada waktu dan tempat yang tepat.

Di sisi lain, pesan jenis FYI seperti pembaruan posting blog, buletin, pernyataan akun, dll. Yang memang membutuhkan pengguna Anda untuk melihatnya segera sebaiknya dikirimkan melalui email. Pengguna Anda melihat atau bereaksi terhadap push notifications jauh lebih cepat daripada email. Oleh karena itu, pesan yang mendesak paling baik dikirim sebagai push notifications, sedangkan yang tidak terlalu sensitif dapat dikirim sebagai email.

3. Waktu Pengiriman Campaign
Pengguna memiliki smartphone mereka setiap saat, yang menyiratkan push notifications dapat dikirimkan kapan saja. Tapi, itu bukan yang Anda lakukan karena notifikasi yang tidak tepat waktu dapat mengganggu pengguna Anda, mengganggu mereka, dan mematikan sepenuhnya dari aplikasi Anda. Anda dapat mengirim email campaign pada jam 7 pagi dan mengharapkan pengguna Anda untuk membacanya ketika mereka memeriksa kotak masuk mereka nanti, tetapi Anda tidak dapat melakukannya dengan push notifications. Karenanya, gunakan waktu mengirimkan campaign untuk menentukan saluran mana yang akan digunakan.

4. Tujuan Campaign
Perbedaan lain antara email dan push notifications adalah tujuan campaign. Meskipun kedua saluran keterlibatan dapat digunakan untuk memberi tahu pelanggan tentang penjualan, atau pembaruan fitur, push notifications meminta tindakan tambahan (peluncuran aplikasi melalui CTA) sementara email dapat melayani konten lengkap sendiri. Jika niat Anda adalah untuk mengarahkan tindakan pengguna, maka push notifications berfungsi lebih baik. Waktu respons terhadap email cenderung jauh lebih lama daripada push notifications, jadi Anda perlu mengidentifikasi saluran apa yang akan memberi Anda ROI pemasaran yang lebih baik berdasarkan pada tujuan campaign Anda.

5. Tingkat Personalisasi
Meskipun email dan push notifications dapat dipersonalisasi, tingkatannya bervariasi. Sementara waktu pengiriman email dan baris subjek dapat dipersonalisasi, push notifications menawarkan peluang personalisasi yang lebih tinggi. Anda dapat menggunakan fitur rich media seperti gambar besar, korsel, dan audio / video / gif dalam pemberitahuan push. Selain itu, dengan memanfaatkan informasi geolokasi pengguna dan data perilaku aplikasi Anda, push notifications dapat sangat dipersonalisasi dalam hal waktu pengiriman (penargetan geografis waktu-nyata) dan konten berbasis perilaku yang dibuat khusus.

Karena saluran pemasaran telah berkembang dari waktu ke waktu, pengguna Anda mengharapkan hal-hal berbeda dari email dan push notifications. Selama bertahun-tahun, email digunakan secara tidak bijaksana untuk pengguna spam dengan pesan impersonal yang tidak relevan karena sebagian besar pengguna sekarang hanya membaca email promosi dan menghapusnya tanpa membaca. Pengguna modern tidak berharap email menjadi relevan secara pribadi, dan karenanya, hampir tidak terlibat dengan mereka. Namun, mereka mengharapkan push notifications menjadi menarik dan relevan.

Push notifications dan email pada dasarnya saluran komunikasi yang berbeda dan mereka harus memiliki strategi berbeda untuk menghindari risiko mengasingkan pelanggan Anda dengan konten yang tidak relevan yang secara negatif mempengaruhi hubungan pelanggan. Kuncinya adalah memahami bagaimana setiap saluran melayani kasus penggunaan, dan mengintegrasikan dengan pas dan tepat di tempat yang tepat dalam strategi pemasaran digital Anda.

8 Tips Untuk Meningkatkan Keterlibatan Pengguna oleh Deep Linking Push Notifications

Sebagai pengguna, seberapa sering anda memasukan barang ke keranjang belanja anda lalu mengabaikan atau menunda pembelian melalui aplikasi e-commerce? Cukup sering, bukan?

Tidakkah push notification yang dibuat dengan baik dan tepat waktu menyorot penurunan harga pada salah satu item yang Anda tambahkan ke keranjang menggoda Anda untuk “membeli sekarang”?

Jika anda membuka halaman produk yang relevan, anda mungkin akan langsung membeli produk tersebut. Tapi, jika anda diarahkan ke aplikasi atau browser home page, anda mungkin akan meninggalkannya.

Ketika anda diarahkan ke halam produk yang relevan, pemasar hanya menghubungkan tautan push notification, mendorong peluncuran kembali aplikasi dan penyelesaian transaksi. Dan ini akan memiliki arti yang berbeda antara berhasil dan tidak berhasil untuk waktu sensitive dari push notification campaign.

Sebagai pemasar seluler yang digerakkan oleh KPI, penautan dalam sangat penting untuk strategi pemasaran seluler Anda.

Apa itu Deep Linking?

Deep Linking mengacu pada penggunaan URL tertentu yang mengarahkan pengguna ke halaman tertentu di situs web, situs seluler, atau lokasi yang tepat dalam aplikasi. Deep Linking dapat secara langsung membawa pengguna ke halaman mana pun melalui berbagai saluran seperti tautan web, email, SMS, Mobile push notification, push notification, web push notification, posting media sosial, daftar hasil pencarian, dan / atau iklan spanduk.

Deep Linking sebagai jalan pintas yg cerdas untuk mencapai tujuan kontekstual yang Anda inginkan agar dijangkau oleh pengguna secara tepat waktu.

Mengapa Deep Linking Sangat Penting Untuk Pemasar Ponsel?

Deep Links cukup umum di situs web, hanya ekstensi URL. Misalnya, http://example.com akan mengarahkan pengguna ke beranda situs web, sementara http://example.com/path/pag akan membawanya ke halaman tertentu di dalam situs web. Pengalaman navigasi dalam hal ini cukup mulus.

Di dunia aplikasi seluler yang sangat kompetitif, Anda membutuhkan cara cepat dan efisien untuk mengarahkan pengguna Anda dari push notification yang dipersonalisasi ke halaman tertentu dalam aplikasi Anda, membuatnya lebih mudah bagi mereka untuk:

  • Mempertimbangkan untuk menyelesaikan pembelian, jika ada situasi keranjang yang ditinggalkan,
  • Periksa fitur aplikasi baru, atau
  • Gunakan kode kupon untuk melakukan transaksi yang mungkin Anda promosikan

Ini hanya beberapa kasus penggunaan umum yang dapat diatasi dengan Deep Linking yang efektif.

Dengan rentang perhatian yang semakin berkurang, pengguna aplikasi dapat beralih dari email ke situs seluler, ke aplikasi, ke SMS dan kembali lagi, dalam beberapa saat. Semakin mudah dan cepat Anda membuatnya bagi pengguna untuk bertindak pada pesan pemasaran Anda, semakin tinggi peluang konversi.

Di sinilah Deep Linking pada push notification bertindak sebagai pengubah.

Mengapa Harus Menggunakan Deep Linking di Dalam Push Notifications?

Push Notifications sangat penting dan merupakan alat yang cukup kuat untuk pemasar ponsel. Jika tujuan adalah mendorong akuisisi, keterlibatan, retensi, dan konversi, maka Anda tidak dapat mengabaikan Deep Linking seluler. Faktanya, Deep Linking saja dapat membantu Anda meningkatkan tingkat aktivasi dan retensi sebesar 2X, mendorong pengguna untuk mengunjungi aplikasi 2X lebih sering dibandingkan pengguna yang belum menerima push notifications terkait.

Padukan strategi Deep Linking Anda dengan push notification yang dipersonalisasi media rich push notifications, dan Anda dapat meningkatkan tingkat retensi setinggi 7X! Berikut adalah 5 manfaat utama menghubungkan Deep Linking dengan push notifications Anda:

1. Pengalaman Pengguna Yang Lebih Baik

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Deep Linking seperti jalan pintas. Mereka memungkinkan pengguna untuk mengakses konten yang diinginkan dengan mudah dan cepat hanya dengan mengklik push notifications yang Anda kirimkan kepada mereka.

2. Konversi Lebih Cepat dan Pendapatan Lebih Tinggi

Deep Linking mempersingkat jalur yang paling umum menuju konversi dalam aplikasi, sehingga meminimalkan kemungkinan pengguna masuk di antaranya, sambil mencoba menavigasi melalui aplikasi.

Untuk aplikasi seperti e-commerce, travel, pemesanan hotel, media OTT, musik, dan berita, di mana konten aplikasi / kategori produk bisa sangat besar, mengirimkan pengguna langsung ke produk tertentu, penawaran, atau halaman promo dapat secara eksponensial memengaruhi tingkat konversi. Ini, pada gilirannya, menghasilkan memaksimalkan peluang monetisasi.

Misalnya, dalam push notifications aplikasi pemesanan hotel, jika Deep Linking diaktifkan, pengguna dapat langsung diantar ke halaman pemesanan hotel tertentu, alih-alih beranda aplikasi yang mungkin membanjiri dia dengan terlalu banyak pilihan.

Rekomendasi hotel ini dapat dipersonalisasi berdasarkan riwayat penelusuran, perilaku pemesanan, anggaran, dan lokasi pengguna

3. Melibatkan Kembali Pengguna dengan Lebih Baik

Melibatkan kembali pengguna aplikasi yang tidak aktif tidak mudah. Meskipun push notifications dapat berfungsi sebagai cara terbaik untuk mengembalikannya ke aplikasi, push notifications hanya dapat berfungsi jika dilakukan dengan benar.

Menambahkan Deep Linking kontekstual ke semua upaya keterlibatan ulang Anda dapat mendorong pengguna tidak aktif Anda terlibat dengan halaman paling relevan dari aplikasi Anda (penawaran yang dipersonalisasi, poin dompet gratis, fitur baru, penjualan berkelanjutan, dll.) Tanpa membuang banyak waktu mereka .

4. Peningkatan Penggunaan Aplikasi

Dengan Deep Linking, Anda dapat mendorong pengguna untuk menjelajahi fitur baru serta fitur yang kurang digunakan dengan mengarahkan mereka langsung ke area spesifik tersebut di dalam aplikasi atau situs seluler Anda.

5. Pelacakan Campaign yang Efisien

Deep Linking memungkinkan Anda melacak dan mengukur seluruh pengalaman pengguna, dan karenanya membantu Anda mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang perilaku dalam aplikasi dan efektivitas Campaign pengguna.

Bagaimana Deep Linking Bekerja?

Deep Linking telah berjalan jauh selama beberapa tahun terakhir. Pada awalnya, ada Deep Linking tradisional yang hanya berfungsi jika aplikasi diinstal pada smartphone pengguna, dan menunjukkan kesalahan atau halaman mundur, jika aplikasi tersebut tidak diinstal.

Deep Linking yang lebih lanjut ditangguhkan mengarahkan pengguna ke konten yang ditentukan bahkan jika aplikasi tidak diinstal saat tautan dibuka. Tautan pertama mengarahkan pengguna ke toko aplikasi masing-masing, mendorong unduhan aplikasi. Pengguna kemudian dibawa ke konten “ditangguhkan” spesifik, segera pada saat peluncuran aplikasi pertama kali.

Mengambil Deep Linking ponsel selangkah lebih maju, ada Deep Linking kontekstual bersama dengan fungsionalitas tautan yang ditangguhkan, memiliki kemampuan untuk menyimpan informasi tentang ke mana pengguna ingin pergi, ke mana tautan itu diklik, yang awalnya membagikan tautan itu, dan data pengguna bermanfaat lainnya.

Perhatikan bahwa sangat penting bahwa Deep Linking Anda tidak rusak, karena tautan itu dapat merusak pengalaman aplikasi. Anda membutuhkan tim pengembangan aplikasi yang efisien untuk menerapkan Deep Linking.

Bagaimana Anda Dapat Meningkatkan Metrik Aplikasi Utama dengan Menghubungkan Push Notifications?

Berikut 8 tips yang menarik bagaimana Deep Linking push notifications dapat membantu anda mencapai ROI yang lebih baik pada strategi pemasaran seluler:

1. Promosikan produk, penawaran, dan flash sale tertentu

Buat push notifications yang sangat menarik (termasuk elemen yang beragam) dan arahkan ke kategori produk tertentu atau halaman penawaran.

Misalnya, mari kita pertimbangkan aplikasi mode e-commerce dan ingin mempromosikan penjualan 50% pada brand alas kaki tertentu. Jika push notifications yang mengkomunikasikan penjualan ini akan membawa pengguna Anda ke layar beranda daripada halaman brand tertentu, seberapa besar kemungkinan pengguna akan mengingat nama dan kategori brand?

Bahkan jika mereka melakukannya, itu bisa berubah menjadi pengalaman yang buruk bagi pengguna. Deep Linked – Push Notifications tidak hanya akan meningkatkan peluang konversi tetapi juga meningkatkan seluruh pengalaman penggunaan aplikasi dari pengguna.

2. Umumkan fitur aplikasi baru dan pembaruan versi

Bantu pengguna Anda menemukan, mempelajari, dan mengadopsi fitur-fitur utama dengan menautkan push notifications Anda secara mendalam karena pengguna Anda mungkin perlu waktu atau mungkin tidak pernah menavigasi ke fitur itu sendiri.

Cegah pengguna Anda dari kebingungan yang mungkin timbul dengan mengumumkan fitur baru dan kemudian mengarahkan mereka ke layar beranda lama yang sama.

3. Bagikan Content yang sedang trending

Aplikasi OTT berita, musik, media sosial, dan media perlu membuat penggunanya mendapatkan informasi terbaru tentang berita, update, yang dirilis secara real-time.

Setiap kali Anda menerima “Like” di posting Facebook Anda, bukankah Anda ingin push notifications untuk mengarahkan Anda ke posting tertentu, dan bukan umpan ke beranda berita anda?

Jika ada berita terbaru yang ingin Anda bagikan dengan pengguna Anda, Anda ingin mereka tiba di artikel lebih cepat. Deep Linking adalah cara paling pasti untuk mewujudkan hal ini.

4. Mendorong pengguna check out keranjang belanja lebih cepat

Retarget pengguna yang telah meninggalkan keranjang belanja mereka dengan push notifications yang membawa mereka langsung ke halaman transaksi.

5. Tingkatkan pengalaman orientasi

Saya kebetulan mencari beberapa opsi pengiriman makanan Cina di ponsel saya. Saya memasang aplikasi, dan telepon saya berbunyi, “Apakah Anda memeriksa restoran Cina terbaru di Powai?” Saya mengklik, mendarat di halaman menu restoran, dan melakukan pemesanan! Saya mungkin tidak akan menemukan restoran jika saya menavigasi dengan cara biasa. Tawaran yang dipersonalisasi memang menciptakan kesan pertama itu dan membuat pengalaman pertama saya memuaskan dan mengesankan.

6. Kirim pesan transaksional yang meningkatkan pelacakan pesanan

Kirim pemberitahuan tentang pelacakan pengiriman, status pesanan, penagihan, dll. Melalui pemberitahuan yang membawa pengguna ke halaman yang relevan secara langsung. Pemberitahuan semacam itu menjadikan pengalaman pengguna aplikasi yang luar biasa.

7. Tingkatkan kemampuan menemukan melalui tautan dalam lokasi yang spesifik

Cantumkan tautan lokasi dalam push notifications yang ditargetkan secara geografis. Pengguna dapat langsung menemukan toko atau restoran terdekat ketika mereka menerima push notifications tersebut.

8. Personalisasi pengalaman penggunaan aplikasi

Berdasarkan perilaku sebelumnya pengguna Anda, mengirimkan push notifications yang membawa mereka ke konten yang mereka sukai, produk yang mungkin ingin mereka beli, bagikan pembaruan tentang artis atau topik konten yang mereka minati, produk terkait berdasarkan riwayat pembelian, pesan baru di kotak masuk mereka, dll.

Ini menambahkan dimensi penting dalam mempersonalisasikan pengalaman aplikasi bagi pengguna. Hal ini tidak hanya meningkatkan peluang konversi, tetapi juga menaikkan rata-rata lama waktu yang dihabiskan didalam aplikasi dan tingkat retensi pengguna jangka panjang.

Jangan menggunakan Deep Link untuk bersaing, gunakan Deep Link untuk menang!

Karena tujuan dari Deep Linking adalah untuk meningkatkan pengalaman pengguna, pastikan bahwa Deep Linking membawa pengguna langsung ke konten tanpa mengharuskan mereka untuk masuk atau melakukan langkah perantara. Seluruh tujuan Deep Linking dikalahkan jika Anda gagal merencanakan bagaimana struktur Deep Link Anda akan bekerja dalam hierarki, arsitektur, dan logika aplikasi Anda.

Saat ini, tidak cukup bagi aplikasi untuk menjadi cepat, andal, dan aman untuk mencapai tujuan bisnis. Pengguna mengharapkan dan menuntut pengalaman yang lebih personal dan bebas gangguan. Deep Linking membantu Anda mengirimkan secara tepat kepada pengguna Anda secara konsisten. Pasangan strategi linking Anda yang mendalam dengan mesin pemasaran seluler Anda untuk skala pertumbuhan yang luar biasa dalam jangka panjang! Untuk memahami lebih lanjut tentang tren dan kemajuan terbaru dalam dunia pemasaran seluler, bicaralah kepada kami hari ini!

Bagaimana Tampilan 360 Derajat Terintegrasi Dari Customer Dapat Meningkatkan Marketing Anda

Saat ini setiap industri tidak lagi puas dengan hanya tumbuh secara berkelanjutan, perusahaan saat ini berusaha untuk menantang status quo yang sering dilakukan pelanggan. Bisakah Anda menyalahkan pelanggan? Perilaku pelanggan yang berkembang pesat adalah lintasan yang memungkinkan bisnis bergerak. Persaingan sangat ketat dan pelanggan bukanlah orang yang pemaaf. Penelitian menunjukan bahwa 50% pelanggan berhenti melakukan bisnis dengan perusahaan segera setelah mendapatkan satu pengalaman sales/marketing yang buruk, 25% menyampaikan keluhan mereka di media sosial dan 54% beralih ke pesaing.

Pelanggan kini mungkin berubah-ubah tapi juga serba tahu, lincah dan teknologinya maju. Mereka terhubung secara online, dan melayang melintasi perangkat-perangkat, menciptakan jaringan kompleks beberapa online dan offline journey.

Jadi bagaimana bisnis dapat tetap bertahan? Tentu saja dengan menerapkan teknologi canggih yang melacak perilaku digital pelanggan di seluruh saluran dan platform! Sebagai langkah selanjutnya, marketer di seluruh dunia menggunakan data pelanggan ini untuk menciptakan strategi marketing yang dipersonalisasi untuk setiap pelanggan yang rewel. Kemudian, untuk mengukur efektivitas dan ROI aktivitas pemasaran mereka, mereka hanya mempekerjakan sekelompok ahli lainnya untuk melacak data yang relevan. Kedengarannya sederhana, bukan?

Pada kenyataan, bagaimanapun juga, berikut adalah yang tersisa untuk Anda:

  • Ledakan data dari semua saluran, dan tidak ad acara yang jelas untuk memahaminya.
  • Kurangnya tampilan terpadu data Anda pada satu platform tunggal yang memungkinkan Anda melihat menganalisis, dan bertindak berdasarkan kumpulan data yang berbeda dari beberapa vendor.
  • Upaya marketing yang terputus-putus (dan seringkali sia-sia) untuk mengatasi berbagai ‘poin rasa sakit’ beragam seperti open rate e-mail / SMS, real-time reach, perilaku tidak aktif, tingkat pengabaian cart, dll. tanpa arah yang jelas di masing-masing upaya marketing tersebut.
  • Tingkatan tantangan dalam pemetaan omni-channel hop pelanggan secara akurat untuk memungkinkan customer experience yang positif.
  • Peningkatan akuisisi dan biaya vendor yang tidak diterjemahkan ke konversi atau CLV yang lebih tinggi.

Hasilnya: Customer experience yang buruk yang memberitahu pelanggan bahwa kita sebenarnya tidak ‘mendengarkan’.

Perdalam Pemahaman Anda

Setiap rintangan adalah kesempatan yang menyamar. Dan pain point merupakan peluang potensial bagi kita untuk berinovasi dan bertumbuh. Kita semua tahu bahwa pola pikir ‘pelanggan-pertama’ tidak lagi menjadi pilihan. Kita juga tahu bahwa kesibukan aktivitas marketing tanpa gagasan yang jelas mengenai kinerjanya dan apakah itu menghasilkan hasil yang diinginkan, hanyalah kesia-siaan. Sebuah laporan marketing dari tahun 2016 menemukan bahwa tantangan nomor satu bagi marketer adalah memiliki banyak sistem yang menangkap dan mengukur data. Para pemasar dibiarkan berjuang untuk merekonsiliasi sumber data mereka yang berbeda dan menghadapi biaya yang menjulang dan masalah koordinasi yang timbul dari berurusan dengan beberapa vendor.

Satu-satunya solusi logis adalah pandangan pengguna 360-derajat tentang journey pembelian pelanggan yang mencakup analisis pengeluaran marketing Anda. Satu sumber kebenaran, oleh karena itu, dalam arti yang paling dalam, adalah platform yang menyatukan analisis transaksional pelanggan dengan analisis pemasaran.

Mencapai Tampilan Pelanggan Tunggal dengan Kesiapan Data

Untuk membangun tampilan data yang terpadu, marketer harus terlebih dahulu mendapatkan akses ke jenis data yang tepat. Channel data perlu diubah ke kualitas dan kesiapan yang tepat agar bisa dikonsumsi. Seorang spesialis integrasi data perlu mengubah data saluran dari ekosistem marketing menjadi kumpulan data summary-level. Tugas khusus ini paling baik ditangani oleh penyedia layanan integrasi data yang berkualitas, jika tim in-house tidak dapat melakukannya.

Kumpulan data ringkasan ini kemudian dikaitkan dengan solusi marketing automation untuk mendapatkan insight penting tentang perilaku pelanggan melalui pengumpulan data pelanggan untuk satu tampilan. Dengan ini, marketer memiliki tampilan data terpadu yang dapat digunakan untuk analisis, segmentasi, dan lain-lain, dan merupakan langkah kunci menuju komunikasi yang powerful dan dipersonalisasi.

Engage Lebih Baik, Sadari Nilainya

Kuncinya adalah menjaga agar tools trade tetap sederhana. Marketer yang mendapatkan pandangan terpadu pelanggan untuk memetakan cross-channel journey mereka, maka marketer tersebut jelas dalam perjalanan untuk membangun strategi engagement yang kuat dengan pengelolaan data pelanggan. Pandangan pelanggan tunggal ini berfungsi sebagai platform satu atap yang menampilkan setiap tindakan pelanggan. Bila digabungkan dengan analisis kinerja pemasaran, marketer mendapatkan pandangan pelanggan 360 derajat dengan akses yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap tindakan pelanggan dan kinerja relatif dari aktivitas marketing mereka.

Saat ini, lebih dari sebelumnya, tim marketing bertanggung jawab langsung atas pendapatan perusahaan. Pekerjaan CMO telah menjadi jauh lebih kompleks karena kinerja departemen marketing terkait dengan target dan prospek berbasis pendapatan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk bermigrasi ke model yang memaksimalkan produktivitas dan efisiensi dengan menciptakan pandangan terpadu pelanggan. Mereka dapat mencapainya dengan menyederhanakan proses dan mengkonsolidasikan solusi ke beberapa, atau mungkin satu vendor tunggal, yang melakukan semuanya dengan mudah.

Satu Tampilan, Satu Platform, Satu Tujuan

Dengan sedikit tindakan yang menjadikan kesederhanaan dalam mengintegrasikan kumpulan data yang berbeda secara seamless sehingga tim marketing disajikan dengan insight berbasis data dengan cara yang cepat, mudah dimengerti, dan mudah untuk diterapkan. Di sini, membangun platform data pelanggan untuk tampilan pelanggan terpadu menjadi pembeda utama sebuah organisasi.

Begitu data dipusatkan pada satu titik, analisis menunjukkan jalannya dengan tindakan terbaik. Secara umum, analisis pelanggan, yang tidak lain adalah behavioral map dan analisis marketing pelanggan, yang mengungkapkan insight tentang kinerja aktivitas pemasaran, dapat digabungkan untuk membentuk solusi pemasaran terpadu dan mencakup semua. Marketer kemudian dapat mengandalkan sistem ini untuk mengatasi masalah seperti mengurangi tingkat churn dan meningkatkan peluang cross-sell, dengan biaya yang optimal.

Seiring bisnis semakin beralih ke solusi simplified dan result-based, alat otomasi dan analisis omni-channel end-to-end, akan menjadi solusinya.

Tetap terhubung dengan kami untuk tau lebih lanjut!

Unlocking Consumer Parallelism through Analytics

Menjadi siswa sekolah menengah tidak semudah dulu. Kini, semua tentang proyek kelompok, eksperimen hands-on, dan tugas intensif penelitian. Dan sepaham-pahamnya anak-anak tentang teknologi masa kini, akan tetap tergantung pada orang tua untuk memberikan sedikit dukungan dalam penelitian internet mengenai saran, gagasan, dan informasi di luar buku teks. Sebenarnya, sebagai ayah dari seorang anak laki-laki, sebagian besar pencarian saya di Google adalah mengenai: ‘model skala tata surya’, ‘struktur molekul hidrokarbon’ dan karakter historis terkenal seperti Lala Lajpat Rai dan Nelson Mandela.

Ketika saya di LinkedIn, pastinya berbeda cerita. Saya mem-follow kelompok dan influencer di martech dan mengejar ketinggalan global thought leadership terbaru. Saya juga meluangkan waktu mem-follow rising stars di domain profesional saya yang mungkin sudah siap untuk merekrut. Di Facebook, aktivitas saya sebagian besar terkait dengan tetap berhubungan dengan keluarga dan teman.

Saya pun percaya, sebagian besar dari kalian juga seperti saya. Beberapa kepribadian saya yang lain, sama seperti pelanggan lainnya, hanyalah tab berbeda dari browser saya, namun perilaku dan preferensi saya pada platform yang berbeda ini, terpisah dari dunia. Seperti pada umumnya, saya juga merupakan ‘Consumer Parallelism’! Segudang avatar saya pada lanskap digital tersebar di berbagai platform dan perangkat dan terkadang bahkan secara simultan. Jadi bagaimana seorang marketer melayani pelanggan dengan avatar digital yang berbeda-beda?

Hal tersebut pastinya tidak mudah. Era Consumer Parallelism adalah tantangan yang cukup besar bagi marketer untuk memahami pelanggan yang selalu berubah ini. Customer journey tidak lagi berurutan. Mereka ‘cair’, di beberapa saluran dan titik sentuh, dan kecepatan pelanggan. Untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang positif dan menarik sebagai pendorong utama pertumbuhan, pemasar perlu berfokus untuk melampaui hubungan transaksional dan menuju pengalaman pelanggan yang transformasional dan mudah diingat.

Track to Crack the Customer Sentiment Code

Langkah pertama untuk menentukan sentimen pelanggan adalah melacak apa yang diinginkan pelanggan sesuai keinginan marketer. Kebutuhan dan harapan pelanggan millennial Anda sangat berbeda dengan Baby Boomer Anda. Mereka juga bertindak secara berbeda secara online dan offline. Hal ini mengharuskan marketer untuk menerapkan taktik yang berbeda untuk terlibat dengan mereka. Marketer perlu terlibat dengan pelanggan secara real-time dengan konten yang tepat, dan untuk menemuinya pada point dalam journey-nya. Pelacakan jejak ini mengendus dan menentukan bahasa tubuh pelanggan dan memberikan insight perilaku yang mendalam ke dalam persona multi dimensi mereka.

A Data-Driven Journey

Consumer Parallelism juga berarti volume data pelanggan yang sudah luas, telah menjadi lebih kompleks. Marketer sekarang perlu memahami tumpukan data terstruktur yang dihasilkan oleh CRM atau oleh vendor dan saluran dan platform digital. Tentu saja, setiap tantangan adalah kesempatan, sehingga ledakan data juga merupakan kesempatan untuk membangun view pelanggan 360 derajat. Dengan pemahaman yang bernuansa kebutuhan pelanggan, pada setiap tahap siklus hidup dan lintas platform, marketer dapat menciptakan keterlibatan yang sangat personal dan berbasis konten dan memberi mereka target dengan komunikasi secara real-time untuk mendorong pertumbuhan dan loyalitas pendapatan.

Tapi, intinya adalah – kurangnya kesiapan dan struktur data, kumpulan data yang tidak lengkap, masalah keamanan, poin data yang berbeda, merupakan hambatan bagi keunggulan marketing.

Meskipun Consumer Parallelism membuat demografi dan segmentasi tidak efektif atau tidak memadai, mart data terpusat, yang diciptakan oleh spesialis integrasi data, dapat meringkas data transaksional, perilaku dan demografi. Data tingkat ringkasan ini kemudian dapat dikaitkan dengan solusi otomasi pemasaran untuk menentukan tanggapan pelanggan terhadap kampanye pemasaran, melalui tampilan terpadu. Ini menawarkan secercah harapan bagi marketer. Selanjutnya, analisis terpadu dapat masuk untuk membuka kunci jawaban atas pertanyaan pemicu marketer: ‘Bagaimana cara melihat data pelanggan saya dan membandingkannya dengan kinerja kampanye pemasaran saya?’

Data-driven marketing adalah pertanyaannya, dan analisis terpadu adalah jawabannya. Perilaku pelanggan yang berubah dengan cepat berarti bahwa bisnis hanya dapat mendorong pertumbuhan melalui penyatuan peran Chief Data / Information Officer (CIO) dan Chief Marketing Officer (CMO). Hal ini menghasilkan penggabungan analisis pelanggan, yang menyelidiki perilaku pelanggan, dan analisis marketing, yang mengukur ROI dari upaya pemasaran. Penggabungan analisis pelanggan dan marketing akan menjadi titik awal menuju data-driven marketing yang efektif.

Untuk mengatasi Consumer Parallelism, data yang menghasilkan nilai untuk berbagai jenis analisis, seperti analisis prediktif, dapat berjalan jauh untuk menjawab kebutuhan multi-faceted customer. Berbekal wawasan mendalam, marketer dapat memanfaatkan analisis untuk melihat penurunan tingkat suku bunga dan kenaikan suku bunga silang. Marketer yang diberdayakan ini, yang dapat melacak dan bertindak sesuai pelanggan saat mereka melintasi platform, menunjukkan perilaku paralel, dan berinteraksi di beberapa perangkat, pada gilirannya dapat memberikan konten yang sempurna, tepat waktu, dan sangat efektif.

The Rainbow of Martech Services

Siapa yang tidak suka melihat pelangi di langit? Pelangi adalah suatu objek pemandangan yang mengasyikan bukan? Sederhana namun elegan dan memikat. Pelangi dengan cepat membawa senyuman di wajah Anda. Tujuh warna yang berbeda disatukan untuk menggambar lengkungan indah di langit yang luas. Bisakah Anda bayangkan jika salah satu dari tujuh warna tersebut tidak ada? Maka pelangi tidak akan secantik yang kita kenal bukan?

Solusi marketing technology yang lengkap harus mencakup keseluruhan tujuh elemen layanan marketing technology, seperti pelangi!

Marketing saat ini sangat dinamis sehingga Anda tidak bisa hanya mengandalkan layanan tradisional dan home-grown services. Anda memerlukan platform layanan cerdas yang menepis semua upaya manual yang monoton dan berulang-ulang, dan memungkinkan Anda memasukan semua upaya dan energi untuk menyusun strategi dan mendorong rencana marketing Anda. Solusi marketing yang baik harusnya dapat melakukan hal tersebut melalui tujuh layanan inti.

Inilah tujuh layanan Marketing Technology pelangi yang harus Anda waspadai saat mengevaluasi Marketing Automation Solution (MAS):

  1. Cross Channel Marketing Audit – Tim Marketing Technology membantu Anda dalam menganalisis apakah Anda memanfaatkan cross channel marketing atau tidak.
  2. Industry Best Practices Guidance – Teknisi Marketing Technology memandu Anda dengan Do’s & Don’ts pemasaran yang spesifik untuk industri Anda secara vertikal, sehingga Anda mendapatkan nilai optimal dari investasi marketing
  3. Rapid Customer Journey Review – Audit cross-channel marketing dan domain-expertise hanya memberikan jenis pemahaman yang diperlukan untuk meninjau dan merekomendasikan pendekatan yang tepat pada Customer Journey yang spesifik untuk kasus penggunaan yang relevan.
  4. Content and Creative Design Optimization – Mendukung dengan mengoptimalkan konten, desain kreatif, dan mencocokan konten yang tepat dengan menggunakan kasus yang tepat.
  5. Deliverability Management – Yakini bahwa semua pesan yang Anda kirim menjangkau penerima yang dimaksud. Dengan menggunakan alat canggih seperti algoritma pengiriman dan penilaian kontak terhadap preferensi dan layanan pengiriman gateway memberikan panduan – mereka menyediakan armours yang memadai untuk kemungkinan pengiriman pesan yang tinggi dengan kecepatan tinggi.
  6. Data Analytics Services – Analisa mendalam dari data Anda menyediakan insight luar biasa pada waktu terbaik, hari channel dan metode untuk terhubung dengan pelanggan Anda lebih jauh agar mendapatkan ROI lebih besar dari pengeluaran marketing Anda.
  7. Dedicated WorkshopsWorkshop spesifik yang dikustomisasi untuk membekali Anda dengan teknik terbaru dalam dunia marketing technology.

Dengan layanan marketing technology ini yang selalu ada di langit marketing Anda setiap waktu, Anda bisa duduk santai dan rileks. Nikmati saja keindahan warna ini. Terdengar menarik? Bicaralah dengan kami segera!

20 Cara Kreatif Menggunakan Browser Push Notifications

Kita semua tahu manfaat dari mengkonsumsi buah dan sayuran segar. Tapi kalau kita tidak mengkonsumsinya secara teratur, kita tidak dapat melihat hasilnya. Kami telah membicarakan hal-hal menakjubkan yang dapat dilakukan Browser Push Notifications (BPN) untuk bisnis Anda. Kami memikirkan daftar beberapa contoh praktis yang dapat membantu Anda dalam menggunakan BPN secara efektif, sehingga Anda dapat menuai hasilnya.

  1. Notifikasi pengabaian cart

  1. Penawaran dengan waktu terbatas

  1. Update produk yang tersedia kembali

  1. Undangan webinar

  1. Timed notifications

  1. Link download

  1. Kumpulan feedback

  1. Rekomendasi

  1. Kategori produk berdasarkan notifikasi

  1. General news alerts

  1. Pesan “We miss you!”

  1. Knowledge sharing

  1. Notifikasi pengingat

  1. Pengumuman event sosial media

  1. Pesan konfirmasi

  1. Notifikasi new post

  1. Status order

  1. Update transaksional

  1. Notifikasi berdasarkan lokasi

  1. Encourage website visits

Semoga daftar di atas membantu!

Simak fitur canggih terbaru di Netcore Smartech Browser Push Notifications! Hubungi pakar kami sekarang juga!